Airlangga Kirim Tawaran ke AS, Negosiasi Tarif Trump Masih Gantung di Meja Washington
Infoaceh.net – Pemerintah Indonesia menyampaikan penawaran kedua atau second best offer kepada Amerika Serikat dalam proses negosiasi penghapusan atau pelonggaran kebijakan tarif Trump yang selama ini membebani sejumlah komoditas ekspor nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa tawaran tersebut telah dikirimkan dan mencakup sejumlah aspek yang menjadi perhatian pihak AS, termasuk tarif, hambatan non-tarif, serta isu komersial.
“Negosiasi tarif, kita sudah menyampaikan Indonesia second best offer,” ujar Airlangga kepada wartawan di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dikutip Sabtu (28/6/2025).
Airlangga mengungkapkan, pemerintah juga telah menjalin komunikasi langsung dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent. Dalam pertemuan tersebut, Bessent menyampaikan apresiasi terhadap langkah diplomasi ekonomi yang diambil oleh Indonesia.
“Pada prinsipnya, mereka mengapresiasi apa yang disampaikan Indonesia,” tambahnya.
Meski begitu, Airlangga menegaskan bahwa keputusan akhir atas negosiasi tarif Trump bukan hanya berada di tangan eksekutif AS. Pemerintah Negeri Paman Sam, kata dia, masih harus berkoordinasi dengan berbagai lembaga seperti United States Trade Representative (USTR), Departemen Perdagangan, hingga Departemen Keuangan.
“Ini sifatnya dinamis. Setiap hari ada perubahan karena negara lain juga mengusulkan. Nanti kalau Indonesia tidak mengusulkan, akan ditanya. Atau yang kita usulkan, negara lain tidak usulkan, ditukar-tukar. Prosesnya terus berjalan,” jelas Airlangga.
Di tengah dinamika tersebut, Airlangga juga menyampaikan pentingnya percepatan negosiasi perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia, terutama dalam upaya memperluas pasar dan menjaga daya saing produk ekspor Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global.
Langkah pemerintah ini menjadi bagian dari strategi menghadapi ketidakpastian pasar global akibat kebijakan proteksionisme di sejumlah negara maju, termasuk Amerika Serikat.
Pemerintah berharap, dengan strategi tawar-menawar yang terukur, Indonesia dapat mempertahankan akses pasar sekaligus melindungi industri nasional dari tekanan global.