Akhir Mei, Wapres Resmikan Gedung Landmark BSI Aceh
Gedung Landmark BSI Aceh merupakan gedung yang dibangun dengan konsep green building dengan sertifikasi gold.
Mengusung semangat ramah lingkungan dan hemat energi. Hal itu terlihat dengan teknologi terkini yang digunakan. Seperti penggunaan Building Automation System sebagai perangkat hemat energi, Rain Water Harvest (RWH) atau pemanfaatan air hujan untuk kebutuhan operasional gedung.
Selain itu, Gedung Landmark BSI Aceh menggunakan desain kaca fasad DGU (Double Glass Unit) dengan rongga udara di antara kaca ganda. Sehingga mampu mereduksi panas matahari untuk mengurangi pemakaian pendingin ruangan.
Tidak hanya itu, sumber kelistrikan gedung ini juga menggunakan sumber daya solar panel rooftop dan menjadi salah satu yang terbesar di Aceh.
Wachjono, yang baru satu bulan menjabat RCEO BSI Region Aceh menggantikan Wisnu Sunandar, sebelumnya pernah bertugas di Aceh pada 2006-2010.
“Sebelum di BSI, saya pernah bekerja di beberapa bank, mulai bank universal, permata bank dan bank syariah mandiri,” ujarnya.
Sebagai seseorang yang sudah akrab dengan Aceh, Wachjono menyampaikan berkomitmen memajukan perekonomian syariah di 23 kabupaten/kota di Aceh.
“Aceh sangat spesifik, dan dengan niat untuk lebih memajukan perbankan syariah, kami bertekad untuk serius mengembangkan ekonomi syariah,” pungkasnya. (MUS)