Apa Itu Altcoin? Alternatif Bitcoin yang Menjanjikan di Dunia Kripto
Contoh altcoin yang termasuk smart contract platform coin, antara lain Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Cardano (ADA).
2. Stablecoin
Stablecoin adalah jenis yang dirancang untuk memiliki nilai yang lebih stabil, biasanya dipatok ke aset seperti dolar Amerika Serikat. Jenis altcoin ini cukup populer digunakan sebagai alat tukar di dunia kripto karena volatilitasnya yang rendah dibanding mata uang kripto lainnya. Contoh stablecoin adalah Tether (USDT), USD Coin (USDC), dan DAI.
3. Privacy Coin
Privacy coin adalah jenis yang berfokus pada privasi dan anonimitas transaksi. Jenis ini menyembunyikan data pengirim, penerima, dan jumlah transaksi agar tidak bisa dilacak di blockchain publik. Contoh privacy coin adalah Monero (XMR) dan Zcash (ZEC).
4. Utility Token
Utility token digunakan dalam ekosistem tertentu untuk mengakses layanan, membayar biaya, atau memberi insentif pengguna. Jadi, nilainya tergantung pada permintaan terhadap layanan tersebut. Contoh utility token adalah Chainlink (LINK) dan BNB.
5. Governance Token
Governance token adalah jenis yang memberi hak suara kepada pemiliknya untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan proyek blockchain seperti perubahan protokol. Contohnya adalah Uniswap (UNI) dan Aave (AAVE).
Jenis Altcoin Berdasarkan Kapitalisasi Pasar
1. Large-Cap Altcoin
Large-cap altcoin adalah jenis yang memiliki nilai kapitalisasi pasar di atas $10 miliar USD. Jenis ini dianggap lebih likuid dan stabil, meskipun tetap berisiko tinggi dibandingkan aset tradisional. Contoh jenis large-cap altcoin, antara lain Ethereum (ETH), BNB, Solana (SOL), dan XRP.
2. Mid-Cap Altcoin
Mid-cap altcoin adalah jenis yang memiliki kapitalisasi pasar antara $1 miliar – $10 miliar USD. Jenis ini dianggap memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi daripada large-cap, tapi dengan risiko volatilitas yang lebih tinggi. Contoh jenis mid-cap altcoin adalah Chainlink (LINK), Polygon (MATIC), Internet Computer (ICP), dan Aptos (APT).
3. Small-Cap Altcoin
Small-cap altcoin adalah jenis altcoin dengan kapitalisasi pasar di bawah $1 miliar USD. Biasanya jenis ini masih dalam tahap awal pengembangan. Terkadang mereka menawarkan keuntungan besar, tetapi juga rentan terhadap volatilitas ekstrem, manipulasi pasar, hingga proyek gagal. Contoh small-cap altcoin, antara lain Akash Network (AKT), Render (RNDR), dan Request (REQ).
Pro dan Kontra Altcoin
Namun, perkembangan altcoin juga mendatangkan beberapa pro dan kontra di masyarakat dunia. Berikut penjelasan pro dan kontra altcoin yang menarik diketahui:
1. Pro Altcoin
- Menganggap altcoin sebagai versi perbaikan dari mata uang kripto sebelumnya. Contohnya, beberapa altcoin menawarkan waktu transaksi yang lebih cepat atau efisiensi energi yang lebih baik.
- Altcoin dianggap memiliki utilitas yang lebih jelas, misalnya Ethereum yang memungkinkan smart contract. Hal itu menjadi peluang untuk bisa bertahan karena mereka memenuhi kebutuhan spesifik dalam ekosistem blockchain.
- Ada banyak pilihan altcoin, sehingga investor memiliki banyak pilihan untuk diversifikasi portofolio sesuai tujuan dan toleransi risiko masing-masing.
2. Kontra Altcoin
- Dibandingkan Bitcoin, altcoin umumnya memiliki kapitalisasi pasar yang lebih kecil, sehingga dapat memengaruhi stabilitas dan kepercayaan investor.
- Pasar altcoin dianggap memiliki volume perdagangan yang lebih rendah, sehingga bisa menyulitkan untuk membeli atau menjual dalam jumlah besar tanpa memengaruhi harga secara signifikan.
- Tidak semua altcoin memiliki tujuan yang jelas, sehingga dapat membingungkan investor dalam menilai potensi jangka panjang.
- Beberapa altcoin ditinggalkan oleh pengembangnya atau bahkan dibuat sebagai skema penipuan. Hal ini bisa menyebabkan kerugian bagi investor.
Kenapa Altcoin Jadi Alternatif yang Menjanjikan?
Terlepas dari pro dan kontranya, sejumlah pihak menganggap altcoin sebagai alternatif yang menjanjikan di dunia kripto. Ada beberapa alasannya, yaitu sebagai berikut.
1. Menawarkan Inovasi Teknologi
Bitcoin memang pelopor, tetapi banyak altcoin yang dikembangkan untuk memperbaiki atau melengkapi keterbatasannya. Contohnya, Ethereum (ETH) yang memperkenalkan konsep smart contract dan Solana (SOL) yang menawarkan kecepatan transaksi dengan biaya rendah.
2. Potensi Pertumbuhan Lebih Besar
Banyak altcoin yang masih dalam tahap perkembangan, sehingga berpotensi memiliki pertumbuhan harga yang lebih tinggi dibanding Bitcoin yang sudah mapan. Beberapa investor mungkin mencari altcoin dengan kapitalisasi pasar kecil hingga menengah sebagai aset berisiko tinggi, tetapi berpotensi tinggi pula.
3. Beragam Fungsi dan Ekosistem
Berbeda dari Bitcoin yang utamanya digunakan sebagai penyimpan nilai, altcoin hadir dengan berbagai fungsi unik. Contohnya, stablecoin sebagai media pembayaran stabil, utility token untuk akses ke fitur platform, dan governance token untuk partisipasi dalam pengambilan keputusan.