Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Bahlil Resmi Lantik Nasri Sebagai Kepala BPMA

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia resmi melantik Nasri Jalal sebagai Kepala BPMA di Ruang Sarulla, Kementerian ESDM, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025). (Foto: Dok. Kementerian ESDM)

Infoaceh.net, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi melantik Nasri Jalal sebagai Kepala Badan Pengelola Minyak dan Gas Bumi Aceh (BPMA) menggantikan Teuku Mohamad Faisal.

Pelantikan ini dilakukan di Ruang Sarulla, Kementerian ESDM,Jalan Medan Merdeka Selatan No. 18, Jakarta Selatan, pada Kamis (16/1/2025).

Turut hadir pada pelantikan Kepala BPMA tersebut di antaranya Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Zulfadli.

Nasri dilantik sebagai Kepala BPMA bersamaan dengan pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama lainnya di lingkungan Kementerian ESDM.

Adapun data Pejabat Pimpinan Tinggi yang dilantik hari ini adalah sebagai berikut

Achmad Muchtasyar sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Nasri sebagai Kepala Badan Pengelola Minyak dan Gas Bumi Aceh.

Cecep Mochammad Yasin sebagai Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral.

Qatro Romandhi sebagai Inspektur I Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Arif Fajarudin sebagai Inspektur V Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Dalam sambutannya Bahlil menerangkan proses rotasi jabatan merupakan bagian daripada proses konsolidasi institusi di internal Kementerian ESDM.

Bahlil kemudian menegaskan kepada pejabat yang dilantik mengenai empat visi utama Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni kedaulatan pangan, kedaulatan energi, hilirisasi dan makan bergizi gratis (MBG).

”Kepada Bapak yang dilantik bahwa tidak ada visi misi Menteri yang ada itu visi misi Presiden. Saya melantik Bapak-Bapak semua atas nama Presiden tujuan kita cuma satu saja bagaimana mengeksekusi, menyelesaikan, semua hal-hal yang terkait dengan program utama,” tegas Bahlil.

Selanjutnya, mengenai Kedaulatan Energi yang merupakan tugas utama Kementerian ESDM, Bahlil mengingatkan bahwa tugas penting yang harus digenjot ialah bagaimana meningkatkan lifting minyak dan gas bumi (Migas). Pasalnya volume lifting Migas di RI kian menurun akhir-akhir ini.

”Sebagai pengarahan perdana, tugas kita adalah menaikkan lifting, karena lifting kita sekarang di akhir tahun tidak lebih dari 600 ribu, kurang dari 600 ribu dan menyangkut dengan illegal drilling segala macam bahwa Pak Inspektor nanti bantu jadi itu satu.

Menyangkut dengan minyak ada sekitar 60 wilayah kerja yang akan kita tenderkan sampai 2028, saya minta 2027 dari 60 itu semua sudah ditenderkan jangan ditahan semua dijalankan dan segera evaluasi,” pungkas Bahlil.

Lainnya

13 Jenazah Korban Ledakan Masih Diidentifikasi di RSUD Pameungpeuk
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni
Sigit Setyawan resmi menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh
Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah ikut mengangkat bendera start saat melepas peserta lari FKIJK Aceh Run 2025 di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). Sejumlah pelari tampak memakai celana pendek. (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Trump Klaim Harga Obat dan Biaya Hidup Turun Drastis, Tak Beri Rincian Spesifik
Pemkab Aceh Selatan melalui BPBD menyerahkan bantuan masa panik kepada tiga keluarga korban gempa bumi di Aceh Selatan
Ruben Amorim takut MU kehilangan jati diri sebagai klub besar
Bupati Aceh Besar Muharram Idris melakukan tendangan perdana pada pembukaan turnamen sepak bola PS AMLA Tahun 2025 di Lapangan Gampong Lamteungoh, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (12/5)
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Usai Vonis Harvey Moeis, Hakim Eko Aryanto Dimutasi Ke Papua
Satresnarkoba Polres Lhokseumawe menggagalkan 1.912 butir pil ekstasi dan mengamankan seorang kurir berinisial S (43), warga Idi Rayeuk, Aceh Timur.
Putri sulung John Kei, Melan Refra. Foto. TV one.
PM Albanese umumkan kabinet baru Australia,
Tim Penjinak Bom Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Aceh saat melakukan pemusnahan bom proyektil tank aktif yang ditemukan warga di Desa Lampaya, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu (10/5/2025). (Foto: Dok. Sat Brimobda Aceh)
Sri Radjasa Chandra MBA
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Ledakan Amunisi TNI di Garut Tewaskan 13 Orang, 9 di Antaranya Warga Sipil. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko bersama Ketua Bhayangkari Daerah Aceh, Ny. Rani Achmad Kartiko menggelar bakti sosial di dua gampong terpencil di Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara, Ahad (11/5).
Banda Aceh, Infoaceh.net — Layanan Public Safety Center (PSC) 119 Aceh kembali menjadi sorotan tajam setelah gagal merespons situasi darurat yang dialami seorang pasien hanya sekitar satu kilometer dari kantor PSC di Jln. Dr. Syarif Thayeb No. 11, Bandar Baru, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Meski keluarga pasien telah berulang kali menelepon, tak satu pun panggilan direspons. Ironisnya, saat mereka mendatangi langsung kantor PSC, pagar dalam kondisi tergembok dan tak ada petugas yang terlihat di pos jaga. Empat unit ambulans tampak terparkir rapi di halaman kantor—namun tak satu pun bergerak. Zainal, keluarga pasien yang mengalami sesak napas berat hingga nyaris tak sadarkan diri, menyampaikan kekecewaannya. “Ambulans ada di depan mata, fasilitas negara yang seharusnya jadi hak rakyat. Tapi kami dibiarkan panik dan kebingungan tanpa bantuan apa pun. Kami sangat marah,” ujarnya, Senin (12/5/2025). Upaya mencari pertolongan pun terus dilakukan. Zainal sempat menuju Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) dan sejumlah rumah sakit lainnya, namun tetap tanpa hasil. “Dua ambulans di IGD hanya terparkir. Saat kami minta bantuan, malah ditunjukkan daftar antrean panjang dan disuruh kembali hubungi PSC,” ungkapnya. Dalam kondisi hampir putus asa, keluarga akhirnya berhasil menghubungi PSC Banda Aceh. Satu unit ambulans dari Ulee Lheue—lokasi yang cukup jauh—baru datang dan membawa pasien ke rumah sakit. “Kami mohon Inspektorat dan Ombudsman turun tangan menyelidiki kegagalan sistem ini. Tenaga kesehatan menuntut pembayaran jasa medis dan TPP dibayar dobel. Tapi dengan pelayanan seperti ini, bagaimana mungkin masyarakat bisa ikhlas?,” tegas Zainal. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar terkait efektivitas layanan darurat di Aceh serta akuntabilitas lembaga publik yang seharusnya sigap dan tanggap menghadapi situasi darurat.
Habib Rizieq dalam kanal YouTube Cerita Untungs, dikutip Minggu (12/5/2025).
Enable Notifications OK No thanks