INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Ekonomi

Belum Ada Perjanjian Bisnis Trans Continent – PEMA di KIA Ladong

Last updated: Selasa, 19 Mei 2020 22:55 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 7 Menit
SHARE
Asisten II Setda Aceh, Teuku Ahmad Dadek

Banda Aceh — PT. Trans Continent (TC) hingga saat ini baru sekedar memakai gratis tanah di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong dan fasilitas yang ada serta sudah menempatkan peralatannya. Namun sejauh ini, belum ada perjanjian Bussines to Bussines (B to B) antara PT Pembangunan Aceh (PEMA) dengan Trans Continent sehelaipun, walaupun selama ini PT PEMA berusaha memenuhi permintaan isi surat dari PT TC.

Hal itu disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, Selasa (19/5), 9menanggapi penarikan peralatan kerja milik PT. Trans Continent dari KIA Ladong, Aceh Besar, pada Jum’at (15/5) lalu.

Pertamina Kirim BBM dan LPG Lewat Udara ke Bener Meriah

Pemerintah Aceh, kata Dadek, perlu menjelaskan hal yang sebenarnya, terutama kronologis kerja sama tersebut. Pertama berdasarkan surat dari PT Trans Contionent tanggal 28 Desember 2018 yang menyatakan, setelah mengikuti lauching KIA Ladong oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, menyatakan bahwa perusahaan tersebut sangat berkeinginan untuk melaksanakan investasi berupa membuat Pusat Logistik Berikat (PLB).

- ADVERTISEMENT -

Selanjutnya, surat tersebut langsung dijawab oleh Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh pada 20 Desember 2018 dimana pihak PT PDPA pada hari yang sama dengan isi mengharapkan kerja sama bisnis dengan Trans Continent dalam kerja sama sama bisnis Pusat Logistik Berikat di Kawasan Industri Aceh Ladong dan meminta membahas rencana bisnis yang ada.

“Sebulan lalu, PT Trans Continent langsung membawa beberapa peralatan yang ditempatkan di KIA Ladong, padahal perjanjian antara PT PEMA dengan PT Trans Continent belum ada alias masih dalam penjajakan. Seharusnya, sebelum PT Trans Continent membawa alatnya ke KIA Ladong, harus didahului dengan adanya perjanjian B To B dengan PT PEMA, ini adalah prinsip investasi yang profesional,” ungkap Dadek.

- ADVERTISEMENT -
PLN Minta Maaf Gagal Pulihkan Listrik Aceh, Janji Lagi 14 Desember Normal

Dadek menambahkan, pihak Trans Continent sendiri sudah mengetahui bahwa perlu dana hampir Rp50 miliar untuk melengkapi kebutuhan pagar keliling, lampu jalan satu kompleks, drainase dan jalan aspal, yang membutuhkan penempatan dalam anggaran APBA tahun 2021.

Sedangkan permintaan tersebut baru resmi dilayangkan akhir tahun 2019 dan awal 2020. Saat permintaan tersebut dilayangkan, DPA SKPA 2020 sudah sah menjadi APBA 2020.

“Butuh waktu untuk pemenuhannya walaupun PT PEMA berusaha untuk mengambil kredit ke Bank Aceh Syariah (BAS), tetapi tidak masuk dalam hitungan bisnis BAS dan bahkan menggunakan hasil usaha yang selama ini ada di PT PEMA,” sebut Dadek yang juga menjabat komisaris pada PT PEMA.

PLN Lakukan Sinkronisasi untuk Pulihkan Listrik Aceh

Dadek bahkan menganalogikan permintaan pembuatan fasilitas pagar keliling dan fasilitas pendukung lainnya di KIA Ladong pada tahun anggaran 2020 adalah hal mustahil. PT PEMA justru seperti dipaksa membangun Candi Roro Jongrang dalam semalam. Sementara dalam sistem penganggaran di pemerintahan memiliki mekanisme tersendiri.

- ADVERTISEMENT -

“Karena tidak ada perjanjian bisnis tersebut, maka CEO PT Trans Continent, Ismail Rasyid bebas untuk memasukan peralatan mobilenya ke KIA Ladong dan juga bebas memindahkannya karena memang tidak ada perjanjian investasi antara Trans Continent dan PT PEMA,” terangnya.

Ahmad Dadek menambahkan, upaya untuk memenuhi permintaan seperti pagar keliling dan fasilitas lainnya di KIA Ladong pada tahun 2021, adalah bentuk komitmen Pemerintah Aceh kepada investor, meskipun Trans Continent hanya memakai 10 persen lahan di KIA Ladong, namun PT PEMA berusaha memenuhi dan melengkapi sebagaimana surat terlampir.

“Karena sudah tidak bisa lagi diusulkan di tahun anggaran 2020, maka kita usulkan tahun 2021. Begitulah komitmen Pemerintah Aceh lewat PT PEMA untuk para calon investor di KIA Ladong. Kita tetap menghormati para investor walaupun belum jelas tertulis hak dan kewajiban masing – masing pihak dan tahapan investasi belum dimulai,” sambung Dadek.

Intinya, sambung Dadek, pihaknya ingin memberitahukan bahwa penempatan peralatan oleh PT Trans Contonent apalagi semua peralatan adalah bersifat mobile dilakukan sebelum adanya perjanjian bisnis yang menempatkan syarat-syarat kerja sebagai sebuah investasi.

“Jadi, penempatan peralatan PT Trans Continent itu dilakukan sebelum ada perjanjian dengan KIA Ladong dalam hal ini PT PEMA, ini menandakan kedua pihak tidak menjalankan prinsip investasi sesuai dengan kaidah bisnis selama ini,” imbuh Dadek.

Mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh itu bahkan mengibaratkan, apa yang dilakukan PT Trans Continent di KIA Ladong, seperti penyewa rumah yang langsung masuk tanpa ada perjanjian tertulis tapi pemilik sewa tetap melayani penyewa walaupun gratis.

“Tanah KIA Ladong bukan diperuntukkan pada satu pemakai, tetapi banyak tenant atau penyewa bisa memanfaatkan kawasan tersebut,” ujar Dadek tegas.

Dadek juga mengaku tidak dapat memahami maksud dan tujuan Ismail Rasyid selaku pimpinan PT TC. Beberapa waktu lalu, kata Dadek, saat ikut fit dan proper test Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) di penghujung proses Ismail Rasyid justru mundur.

“Saya tidak paham mengapa Pak Ismail ikut tes Kepala BPKS, padahal dirinya adalah CEO perusahaan besar berskala internasional. Kemudian mundur tiba-tiba di penghujung proses. Sekarang, Pak Ismail menempatkan alatnya di KIA Ladong sebelum ada perjanjian hitam di atas putih dan tiba-tiba menarik kembali alat-alat kerjanya. Apakah ada sesuatu di balik ini semua, saya juga tidak tahu,” beber Dadek.

Dadek mengakui, sejak dua bulan lalu, dirinya sudah melihat ada gelagat tidak baik, tepatnya sejak rapat pertama antara dirinya selaku Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan dengan Ismail Rasyid.

“Oleh karena itu, pada rapat tersebut saya tegaskan kepada Pak Ismail Rasyid, terkait komitmen PT TC di KIA Ladong jika PT PEMA berusaha memenuhi keinginannya. Saat itu Pak Ismail Rasyid tidak menjawab, hanya mengatakan akan menandatangani perjanjian setelah PT PEMA memenuhi komitmennya. Tapi anehnya, peralatan PT TC langsung dibawa masuk ke KIA Ladong,” pungkas Ahmad Dadek. (IA)

Previous Article Mulai 21 Mei, Angkutan Umum Dilarang Masuk ke Aceh
Next Article SKK MIGAS dan PHE NSO Serahkan Bantuan Makanan Pokok dan Peralatan Cuci Tangan

Populer

Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bersama kedua istrinya, Marlina Usman atau Kak Ana (Ketua TP PKK Aceh) dan Salmawati SE atau Bunda Salma (Anggota Komisi III DPRA). (Foto: Ist)
Aceh
Dua First Lady Aceh: Antara Kak Ana dan Bunda Salma, Siapa Paling Berpengaruh?
Kamis, 3 Juli 2025
Umum
Pemerintah Aceh Sesalkan Bahlil Bohong Soal Kondisi Listrik, Petugas PLN Terancam Jadi Sasaran
Senin, 8 Desember 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Opini
Komunikasi Publik Umpama Pedang Bermata Dua: Bisa Bangun atau Hancurkan Aceh
Sabtu, 4 Oktober 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Ekonomi

Pemko Banda Aceh Gelar Pangan Murah Tekan Harga Saat Bencana, Telur Satu Papan Rp56 Ribu

Selasa, 9 Desember 2025
Ekonomi

Tidak Ada Operasi Pasar, Pemkab Aceh Besar Pastikan Distribusi LPG Langsung ke Pangkalan

Selasa, 9 Desember 2025
Ekonomi

91 Persen BSI Regional Aceh Sudah Beroperasi Terbatas

Senin, 8 Desember 2025
FKIJK Aceh menyalurkan bantuan banjir dan longsor ke wilayah Aceh Tamiang, serta beberapa daerah di wilayah tengah seperti Bener Meriah dan Aceh Tengah. (Foto: Ist)
Ekonomi

FKIJK Aceh Peduli: Industri Jasa Keuangan Aceh Bersatu Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir

Senin, 8 Desember 2025
Ekonomi

Klaim Bahlil Aliran Listrik di Aceh Pulih 100% Dinilai Bohong, Banyak Wilayah Masih Padam

Senin, 8 Desember 2025
Ekonomi

Jaringan Kantor Bank Aceh di Aceh Tamiang Kembali Aktif, 3 Capem dalam Pemulihan

Senin, 8 Desember 2025
Ekonomi

Pertamina Pulihkan 3 SPBU Terdampak Banjir di Aceh Tamiang

Minggu, 7 Desember 2025
Ekonomi

Tol Padang Tiji-Seulimeum Dibuka untuk Kelancaran Distribusi Logistik Bencana Sampai 4 Januari 2026  

Minggu, 7 Desember 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?