Dirut LKMS Mahirah Muamalah, Teuku Hanansyah
Banda Aceh —- Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Mahirah Muamalah milik Pemko Banda Aceh menyiapkan dana bergulir gampong bagi masyarakat kecil, khususnya pelaku usaha mikro berpendapatan rendah dan memiliki usaha yang masih berjalan.
Hal ini juga upaya mencegah dan memutuskan mata rantai pergerakan rentenir di kawasan yang berjuluk Kota Gemilang dalam bingkai syariah itu.
“Jika membutuhkan modal usaha kini sudah dapat diakses di Lembaga Keuangan Mahirah, ini kita lakukan sebagai upaya kepedulian Pemerintahan Kota Banda Aceh,” ujar Dirut LKMS Mahirah Muamalah, Teuku Hanansyah, di Banda Aceh, Jum’at (15/5).
Ia menyebutkan, LKMS Mahirah yang kini telah berusia dua tahun, saat ini terus melakukan inovasi dan kerja sama dengan lembaga pihak ketiga, universitas, dinas kota dan para keuchik dari 90 gampong sebagai upaya mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di masyarakat.
“Jika kelompok ibu – ibu rumah tangga dan PKK dapat dibiaya di seluruh gampong maka seluruh ibu-ibu rumah tangga menjadi produktif, membantu kebutuhan hidup rumah tangga dan biaya sekolah anak-anaknya, dan dapat membuat usaha seperti kerajinan rumah tangga dengan membuat kue-kue atau makanan kecil yang bisa dijual,” terang Hanansyah.
Dalam hal ini, upaya Pemko Banda Aceh dan gampong ini juga bertujuan agar dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat kecil.
“Memberdayakan usaha industri kecil rumah tangga yang berpendapatan rendah, kini sudah bisa lebih mudah dan cepat di LKMS Mahirah,” sebut Hanan.
Mahirah, lanjutnya, merupakan mitra sahabat usaha mikro kini telah lebih dari 1.500 debitur usaha mikro mendapat modal usaha dan sebanyak 6.106 telah menjadi nasabah.
“Semoga semua warga kota Banda Aceh membuka rekening tabungan bersama kami. Ini juga sebagai upaya membantu masyarakat kecil dan menekan angka kemiskinan dan pengangguran, serta menjauhkan rentenir di Kota Gemilang,” kata Hanan.
Direktur Operasional Mahirah, Mufied Alkamal juga mengatakan pihaknya akan terus berbenah dan meningkatkan pelayanan.
“Dalam melayani dan pendampingan masyarakat kecil juga akan diperkuat lagi. Kami juga telah membuka kantor cabang di MPP (Mal Pelayanan Publik) di gedung Pasar Aceh. Ini semata guna meningkatkan pelayanan bagi warga kota,” ujarnya.
Mumfaridah, salah-seorang ibu rumah tangga (single parent) mengungkapkan dengan usaha industri rumah tangga seperti membuat kue yang selama ini ditekuninya, ia telah memanfaatkan modal usaha pemberdayaan dana bergulir gampong. “Untuk aksesnya sangat mudah, murah, dan cepat di dapat,” terangnya.
Ia pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemko Banda Aceh yang punya kebijakan pro terhadap rakyat kecil.
“Selama saya bermitra bersama LKMS Mahirah kini usaha yang saya geluti telah menampakkan hasil yang baik, kebutuhan rumah tangga terpenuhi dan biaya anak sekolah dapat teratasi,” katanya. (IA)