Dampak Jalan Tol, Omzet Pedagang Kuliner di Aceh Besar Anjlok
ACEH BESAR— Pedagang kuliner di Aceh Besar mengeluhkan jumlah omzet penjualannya anjlok sebagai dampak dari pembangunan jalan Tol Sigli – Banda Aceh (Sibanceh).
Seperti diketahui, Kabupaten Aceh Besar dikenal kaya akan kuliner tradisional yang mampu menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain kuliner tradisional, daerah ini juga terdapat ragam kuliner unik lainnya.
Salah satunya kuliner tradisional yaitu Rujak U Groh yang Berada di Kecamatan Indrapuri, Gampong Reukih, itu berada tepat di tepi jalan Banda Aceh Medan.
Kuliner tersebut dijual di pondok sederhana yang diapit pemandangan hijaunya persawahanan masyarakat sekitar.
Jika kita berpergian dari kota Banda Aceh hanya berjarak 23,5 kilometer, pengunjung hanya dapat menempuh perjalanan sekitar 35 menit. Di situ, ada jenis kuliner yang sangat unik, yaitu, Rujak U Groh.
Nafis, salah satu penjual U groh di Pondok yang berada di Gampong Reukih tersebut mengatakan, sekarang selama hadirnya jalan Tol di Aceh Besar juga salah satu penyebab turunnya omzet penjualannya.
“Maka sekarang omzet kami menurun drastis, karena masyarakat lebih memilih lewat jalan tol, karena lebih cepat. Dulu sebelum jalan tol hadir, maka banyak yang singgah. Baik itu masyarakat biasa yang menggunakan jalan tersebut, dan juga orang-orang kantor yang pulang dari kota Jantho,” katanya, Sabtu (18/3).
Ia berharap, jalan lintas nasional di kawasan Indrapuri itu maju lagi seperti dulunya, sehingga pemerintah harus mencari solusi, agar jangan sampai usaha masyarakat yang telah berdiri belasan tahun lalu dengan hadirnya jalan tol, bisa mematikan perekonomian masyarakat Kecil.
“Intinya pembangunan jalan tol harus tetap memberi perhatian dan tidak melupakan perekonomian masyarakat kecil yang terdampak akibat daerahnya dilintasi jalan tol tersebut,” terangnya.
Seperti diketahui, pondok rujak U Groh itu sudah berdiri sejak 3 bulan setelah tsunami yang melanda Aceh pada 2004 silam. (IA)