Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Dana BLT Banda Aceh Rp 11,6 Miliar

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyerahkan dana BLT secara simbolis kepada 74 gampong di Banda Aceh.

Banda Aceh – Kota Banda Aceh menerima dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan oleh pemerintah pusat sebanyak Rp 11.665.000.000.

Dalam penyalurannya, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meminta dinas terkait bersama para Camat dan Keuchik untuk mengawal pelaksanaan agar tepat sasaran pada penerima yang membutuhkan di tengah masa pandemi Covid-19 ini.

“Dengan dana itu kita harapkan bisa tersalur sepenuhnya kepada penerima di Kota Banda Aceh. Tidak ada yang tertinggal dalam pembayaran, yang belum tahu diberi tahu, kita harap bermanfaat bagi warga Banda Aceh,” kata Aminullah Usman saat menyerahkan dana BLT secara simbolis kepada 74 gampong di Banda Aceh pada Rabu (20/5) di pendopo wali kota.

“Dari 90 gampong, baru 74 gampong yang selesai pendataan. Selebihnya masih dalam proses dan kita harapkan penyaluran dana ini siap sebelum lebaran,” kata Aminullah.

Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Kota Banda Aceh, Dwi Putrasyah mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh kepala desa beserta tim relawan yang ada di gampong untuk melakukan pendataan penerima.

“Hari ini perdana yang dilakukan oleh Bapak wali kota, kita menyerahkan secara simbolis BLT kepada 18 gampong, 11 di pendopo langsung oleh Pak Wali, dan 7 gampong lagi kami lakukan secara mandiri di tempat masing-masing,” katanya.

Adi Pratama, salah seorang penerima dana BLT asal gampong Geuce Kayee Jatoe mengungkapkan syukurnya atas bantuan tersebut. Ia pun menyampaikan terima kasih kepada wali kota.

“Alhamdulillah, kami sangat terharu atas bantuan ini. Terima kasih kepada Bapak Wali yang telah mempercepat prosesnya sampai ke kami. Dana ini pasti kami manfaatkan sebaik mungkin untuk kebutuhan sehari-hari,” ucapnya. (IA)

Lainnya

13 Jenazah Korban Ledakan Masih Diidentifikasi di RSUD Pameungpeuk
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni
Sigit Setyawan resmi menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh
Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah ikut mengangkat bendera start saat melepas peserta lari FKIJK Aceh Run 2025 di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). Sejumlah pelari tampak memakai celana pendek. (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Trump Klaim Harga Obat dan Biaya Hidup Turun Drastis, Tak Beri Rincian Spesifik
Pemkab Aceh Selatan melalui BPBD menyerahkan bantuan masa panik kepada tiga keluarga korban gempa bumi di Aceh Selatan
Ruben Amorim takut MU kehilangan jati diri sebagai klub besar
Bupati Aceh Besar Muharram Idris melakukan tendangan perdana pada pembukaan turnamen sepak bola PS AMLA Tahun 2025 di Lapangan Gampong Lamteungoh, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (12/5)
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Usai Vonis Harvey Moeis, Hakim Eko Aryanto Dimutasi Ke Papua
Satresnarkoba Polres Lhokseumawe menggagalkan 1.912 butir pil ekstasi dan mengamankan seorang kurir berinisial S (43), warga Idi Rayeuk, Aceh Timur.
Putri sulung John Kei, Melan Refra. Foto. TV one.
PM Albanese umumkan kabinet baru Australia,
Tim Penjinak Bom Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Aceh saat melakukan pemusnahan bom proyektil tank aktif yang ditemukan warga di Desa Lampaya, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu (10/5/2025). (Foto: Dok. Sat Brimobda Aceh)
Sri Radjasa Chandra MBA
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Ledakan Amunisi TNI di Garut Tewaskan 13 Orang, 9 di Antaranya Warga Sipil. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko bersama Ketua Bhayangkari Daerah Aceh, Ny. Rani Achmad Kartiko menggelar bakti sosial di dua gampong terpencil di Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara, Ahad (11/5).
Banda Aceh, Infoaceh.net — Layanan Public Safety Center (PSC) 119 Aceh kembali menjadi sorotan tajam setelah gagal merespons situasi darurat yang dialami seorang pasien hanya sekitar satu kilometer dari kantor PSC di Jln. Dr. Syarif Thayeb No. 11, Bandar Baru, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Meski keluarga pasien telah berulang kali menelepon, tak satu pun panggilan direspons. Ironisnya, saat mereka mendatangi langsung kantor PSC, pagar dalam kondisi tergembok dan tak ada petugas yang terlihat di pos jaga. Empat unit ambulans tampak terparkir rapi di halaman kantor—namun tak satu pun bergerak. Zainal, keluarga pasien yang mengalami sesak napas berat hingga nyaris tak sadarkan diri, menyampaikan kekecewaannya. “Ambulans ada di depan mata, fasilitas negara yang seharusnya jadi hak rakyat. Tapi kami dibiarkan panik dan kebingungan tanpa bantuan apa pun. Kami sangat marah,” ujarnya, Senin (12/5/2025). Upaya mencari pertolongan pun terus dilakukan. Zainal sempat menuju Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) dan sejumlah rumah sakit lainnya, namun tetap tanpa hasil. “Dua ambulans di IGD hanya terparkir. Saat kami minta bantuan, malah ditunjukkan daftar antrean panjang dan disuruh kembali hubungi PSC,” ungkapnya. Dalam kondisi hampir putus asa, keluarga akhirnya berhasil menghubungi PSC Banda Aceh. Satu unit ambulans dari Ulee Lheue—lokasi yang cukup jauh—baru datang dan membawa pasien ke rumah sakit. “Kami mohon Inspektorat dan Ombudsman turun tangan menyelidiki kegagalan sistem ini. Tenaga kesehatan menuntut pembayaran jasa medis dan TPP dibayar dobel. Tapi dengan pelayanan seperti ini, bagaimana mungkin masyarakat bisa ikhlas?,” tegas Zainal. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar terkait efektivitas layanan darurat di Aceh serta akuntabilitas lembaga publik yang seharusnya sigap dan tanggap menghadapi situasi darurat.
Habib Rizieq dalam kanal YouTube Cerita Untungs, dikutip Minggu (12/5/2025).
Enable Notifications OK No thanks