Dewan Komisaris Diduga Muluskan Skenario Muhammad Syah Jadi Dirut Bank Aceh

Dewan Komisaris Bank Aceh Syariah diduga telah berhasil menikung Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dalam proses pemilihan Dirut BAS

BANDA ACEH — Dewan Komisaris (Dekom) Bank Aceh Syariah (BAS) diduga telah berhasil menikung Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dalam proses pemilihan Dirut BAS.

Sehingga kemungkinan besar nama calon Dirut BAS yang katanya dijagokan Pj Gubernur yakni Nana Hendriana akhirnya juga harus terhenti pasca terjadinya penolakan dari publik karena bukan asli orang Aceh.

“Sebenarnya Dewan Komisaris BAS memang sudah mengatur alurnya sedemikian rupa. Dekom berhasil menggunakan kekuasaan yang diberikan Pj Gubernur Achmad Marzuki sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) dalam hal mengabaikan pelaksanaan RUPS sebelum pelaksanaan assesmen,” ungkap Koordinator Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Untuk Rakyat (GeMPuR) Asrinaldi, Sabtu (4/3/2023).

Namun, setelah mandat itu diberikan kepada Dekom dan Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) ternyata hal itu diduga digunakan untuk memuluskan maksud meloloskan jagoannya yakni Muhammad Syah sebagai Dirut Bank Aceh Syariah.

“Jadi, sejak awal itu bisa jadi Dewan Komisaris sudah tahu bahwa kemungkinan Nana Hendriana untuk diterima oleh publik Aceh dan untuk lewat fit and propert test sangatlah tidak mungkin. Dikarenakan sosok yang disebut jagoan Pj Gubernur itu bukan orang Aceh dan hanya seorang Pemimpin Grup Kredit Mikro di Bank DKI serta tak cukup syarat karena belum 5 tahun menjabat sebagai pejabat eksekutif di perbankan syariah,” katanya.

Menurut Asrinaldi, untuk mengeliminir sejumlah kandidat yang memenuhi syarat dan memiliki track record dibandingkan Muhammad Syah, Dewan Komisaris BAS dinilai sengaja memuluskan nama Nana Hendriana terlebih dahulu seakan-akan menjadi perioritas utama.

Kemudian didampingi oleh Muhammad Syah yang seakan-akan sebagai pelengkap saja karena hanya seorang Kepala Kantor Cabang BAS tipe C,” jelasnya.

Namun, lanjut Asrinaldi, setelah dua nama itu berhasil dilewatkan dan dikondisikan rekomendasi dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) dan calon lainnya sudah dieliminir, sosok Nana yang disebut jagoan Pj Gubernur, akhirnya terpaksa kandas karena adanya suara penolakan yang dianggap bukan orang Aceh.

“Karena selain tak cukup syarat juga mengalami penolakan luar biasa hingga Forbes DPR dan DPD RI asal Aceh pun menolak dengan alasan demi marwah Aceh.

Selanjutnya, Muhammad Syah yang merupakan kalangan internal dan kabarnya memang sudah disiapkan Dewan Komisaris dikabarkan berhasil meraih tiket dari OJK.

“Dalam hal ini kami menilai Dekom berhasil menggunakan jurus ‘perdaya langit untuk melintas samudera’, memperdaya Pj Gubernur sebagai pemegang saham pengendali (PSP) untuk memuluskan maksudnya lalu ditikung di tikungan terakhir proses pemilihan,” bebernya.

Tentunya masyarakat Aceh berharap agar Pj Gubernur segera sadar bahwa sejauh ini Pj Gubernur hanyalah menjalankan skenario yang diduga telah disiapkan Dekom jauh-jauh hari.

“Kita berharap Pj Gubernur dapat menyadari hal ini, jangan sampai orang lain yang makan nangka Pj Gubernur yang kena getahnya. Maksud dari Dekom yang terlaksana, malah Pj Gubernur yang mengemban kesalahannya, ini sungguh memprihatinkan,” tegasnya. (IA)

Tutup