Dibantu Jepang, KKP Bangun Pelabuhan Perikanan Terpadu di Sabang
Menteri Trenggono menjelaskan, pelabuhan perikanan terpadu SKPT merupakan pusat bisnis kelautan dan perikanan terpadu mulai dari hulu sampai ke hilir, utamanya di pulau-pulau terluar dan kawasan perbatasan, yang ditujukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal berbasis perikanan.
Menteri Trenggono berharap pembangunan ini dapat berkontribusi sebagai stimulan terhadap industri perikanan lokal dan untuk meningkatkan taraf hidup komunitas pesisir dengan nilai tambah produk perikanan yang lebih tinggi serta distribusi keluar pulau.
“Pembangunan ini juga diharapkan dapat mendukung program Penangkapan Ikan Terukur dalam rangka proses tranformasi tata kelola perikanan tangkap nasional secara menyeluruh,” ungkapnya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyambut baik atas terlaksananya pembangunan Pelabuhan Perikanan SKPT terlebih saat ini KKP sedang mengimplementasikan kebijakan ekonomi biru untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Kebijakan ekonomi biru dalam tata kelola kelautan dan perikanan nasional menggabungkan aspek biologi, ekologi, sosial, dan ekonomi secara seimbang untuk selanjutnya dijabarkan ke dalam lima program utama, yaitu memperluas kawasan konservasi laut, penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota, pengembangan budi daya laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan, Pengelolaan dan pengawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta penanganan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan atau Bulan Cinta Laut (BCL).
Pembangunan pelabuhan perikanan SKPT di titik nol kilometer Sabang merupakan program bantuan Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).
Head of Representatives JICA, Sachiko Tadeka menuturkan, program ini memberikan dukungan fiskal untuk pengembangan fasilitas pelabuhan perikanan di pulau-pulau terluar yang digagas oleh KKP dan akan digunakan untuk membangun pelabuhan perikanan dan pasar ikan di enam pulau terluar Indonesia, salah satunya di Sabang.
Pelabuhan perikanan ini nantinya diperuntukan bagi para nelayan skala kecil, yang mana akan dilengkapi dengan fasilitas gudang penyimpanan berpendingin dan fasilitas produksi es.