DPMPTSP Aceh Besar Catat Kinerja Terbaik di Aceh
JANTHO — Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Aceh Besar mencatat kinerja terbaik se-Aceh untuk kategori semua kabupaten/kota di tahun 2022.
Dengan nilai akhir 83,339, DPMPTSP menduduki posisi puncak di Aceh. “Ini benar-benar prestasi yang membanggakan bagi kami dan menjadi spirit tersendiri untuk terus berbuat yang terbaik dalam pelayanan kepada publik,” kata Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto yang didampingi Kepala DPMPTSP Agus Husni, Senin pagi (30/1/2023).
Hasil yang diraih DPMPTSP Aceh Besar itu terungkap dari rilis Hasil Kinerja PTSP secara nasional tahun 2022 yang dikeluarkan Kementerian Investasi/BKPM.
Dalam rilis itu disebutkan, Aceh Besar satu satunya kabupaten di Aceh yang mendapat predikat ‘sangat baik’, dan secara nasional menempati posisi 70 dari 415 kabupaten di Indonesia.
Aceh Besar pula yang menjadi satu satunya kabupaten di Aceh yang masuk 100 besar, sementara kabupaten lain menempati nilai mulai 123 (Aceh Singkil) hingga Kabupaten Aceh Jaya nomor 326 dari 415 kabupaten di Indonesia, dengan predikat sebagian ‘baik’ dan umumnya ‘kurang baik’.
Tampilnya Aceh Besar di posisi terbaik se-Aceh itu, tak lepas dari upaya peningkatan pelayanan, dengan perampingan regulasi birokrasi yang diberikan oleh DPM PTSP Aceh Besar dalam beberapa bulan terakhir.
Salah satu gebrakan itu adalah peresmian Mal Pelayanan Publik (MPP) di Lambaro, yang kini memberikan kemudahan dan kesempatan puluhan jenis pelayanan publik. Mulai dari proses izin usaha, urusan adminduk hingga pembuatan paspor sekalipun.
Bukan hanya itu, Pemkab Aceh Besar juga menstanbykan satu unit transportasi gratis berupa bus transjantho, untuk connecting urusan pelayanan lanjutan dari MPP Lambaro ke Kantor Bupati Aceh Besar pada setiap hari kerja.
Dengan demikian, tak ada lagi kendala jarak dan waktu yang terbuang bagi masyarakat yang ingin melakukan urusan secara personal dan badan usaha di Aceh Besar.
“Kami membuat sebuah sistem ban berjalan dengan tahapan dan waktu yang terukur, agar masyarakat tidak terjebak dengan ketidakpastian. Alhamdulillah semua itu berjalan sesuai rencana dan target kita untuk melayani. Intinya, jika bisa dipermudah mengapa mesti dipersulit,” kata Iswanto.