Ekspor Air dan Minuman Tanpa Alkohol Naik 73,45 Persen, LPEI Dorong Inovasi dan Ekspansi Pasar
Infoaceh.net – Kinerja ekspor air dan minuman tanpa alkohol (kode HS 2201-2202) Indonesia mencatatkan peningkatan signifikan pada periode Januari-April 2025.
Nilai ekspor tercatat mencapai US$77,47 juta dengan volume sebesar 143,26 ribu ton. Lonjakan ini didorong oleh meningkatnya permintaan dari sejumlah negara mitra dagang utama.
Senior Economist Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Donda Sarah, mengatakan bahwa ekspor sektor ini tumbuh 73,45 persen secara year on year (yoy) dari sisi nilai, dan 71,16 persen dari sisi volume. Ia optimis tren pertumbuhan positif ini masih akan berlanjut dalam beberapa tahun ke depan.
“Kami optimis tren pertumbuhan positif ini masih akan berlanjut pada beberapa tahun mendatang, didorong oleh permintaan yang masih kuat dari negara-negara mitra dagang,” ujar Donda dalam keterangannya, Senin, 16 Juni 2025.
Peningkatan ekspor pada awal 2025 ini terutama berasal dari pasar Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Timor Leste. Negara-negara tersebut terus menunjukkan peningkatan permintaan terhadap produk air dan minuman tanpa alkohol asal Indonesia.
Sementara itu, pada tahun 2024, total nilai ekspor sektor ini mencapai US$164,21 juta, naik 34,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan angka US$122,21 juta. Volume ekspor juga tumbuh solid, dari 252,87 ribu ton menjadi 323,55 ribu ton atau meningkat 27,95 persen yoy.
Filipina menjadi pasar terbesar dengan kontribusi 23,61 persen dari total ekspor atau senilai US$38,77 juta. Vietnam menyusul dengan porsi 12,76 persen (US$20,96 juta), diikuti Singapura 9,96 persen (US$16,35 juta), Malaysia 8,57 persen (US$14,08 juta), dan Timor Leste 7,23 persen (US$11,87 juta).
Meski demikian, Donda mengakui bahwa Indonesia masih berada di posisi ke-31 dunia sebagai eksportir air mineral (HS 2201) dan ke-45 untuk air berperisa (HS 2202). Tantangan besar yang dihadapi adalah keterbatasan teknologi dan inovasi yang membatasi penetrasi ke pasar besar seperti Tiongkok dan Jepang.
“Di tengah tantangan persaingan global, perubahan preferensi konsumen, dan kondisi makroekonomi yang tidak menentu, peluang untuk berinovasi dan memperluas pasar ekspor air dan minuman tanpa alkohol tetap terbuka lebar,” jelasnya.
Sebagai lembaga keuangan negara yang mendukung ekspor, Indonesia Eximbank menyatakan kesiapan mendukung para pelaku industri air dan minuman tanpa alkohol dalam memperluas kapasitas dan akses pasar internasional. Hingga saat ini, LPEI telah menyalurkan pembiayaan dan pendampingan untuk pelaku usaha di sektor Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) dan makanan, termasuk untuk ekspansi ke luar negeri.
“Momentum ini harus dimanfaatkan secara optimal untuk menjadikan produk Indonesia, baik dari sektor air, minuman tanpa alkohol, maupun FMCG dan makanan sebagai ikon ekspor berkelas dunia,” pungkas Donda.