Gangguan Listrik Turun, PLN Dipuji karena Tak Lagi Andalkan Tambal Sulam
Jakarta, Infoaceh.net – Kinerja PT PLN (Persero) kembali mendapat sorotan positif setelah berhasil menurunkan angka gangguan listrik secara signifikan sepanjang 2024.
Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) menilai transformasi PLN kini tak lagi sebatas jargon, tapi mulai dirasakan nyata oleh masyarakat.
Ketua FKBI, Tulus Abadi, menyebut upaya PLN dalam meningkatkan keandalan sistem kelistrikan telah menunjukkan hasil konkret. Stabilitas pasokan yang kian membaik dinilai sebagai indikator bahwa pengelolaan kelistrikan nasional berjalan ke arah yang lebih profesional.
“Kinerja positif PLN menunjukkan sistem kelistrikan kini lebih baik. Ini penting agar masyarakat di seluruh Indonesia menikmati pasokan listrik yang andal dan stabil. Harapannya, tren ini terus berlanjut,” ujar Tulus dalam keterangannya, Sabtu (28/6/2025).
Sepanjang 2024, PLN mencatat penurunan System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) sebesar 24 persen, menjadi rata-rata tiga kali gangguan per pelanggan.
Sementara System Average Interruption Duration Index (SAIDI) juga turun 5 persen atau 17 menit lebih singkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Tulus, capaian tersebut tak lepas dari modernisasi menyeluruh yang dilakukan PLN, mulai dari pembenahan teknis, digitalisasi layanan, hingga integrasi teknologi berbasis data dan analitik.
Ia juga mengapresiasi manajemen PLN yang dinilai mampu menjaga ritme transformasi meski sektor energi tengah menghadapi tantangan global.
“PLN tidak hanya menjaga keandalan sistem, tapi juga memperkuat struktur kelistrikan agar makin tangguh dan kompetitif. Ini patut diapresiasi,” ujarnya.
Transformasi yang berjalan saat ini disebut telah meninggalkan pola “tambal sulam” yang selama ini menjadi keluhan publik.
Dengan pendekatan teknologi dan sistem monitoring real time, gangguan listrik tidak hanya ditangani lebih cepat, tapi juga dicegah sejak awal.
Tulus menegaskan, perubahan arah kebijakan PLN kini lebih berorientasi pada kepentingan konsumen.
Ia berharap capaian ini terus dijaga dan diperluas ke wilayah-wilayah tertinggal, agar tak ada lagi “Indonesia terang di kota, gelap di desa.”