PEKANBARU — Gubernur Provinsi Riau Syamsuar mengapresiasi keberhasilan menerapkan konversi bank milik daerah menjadi perbankan syariah.
Oleh sebab itu, ia mengaku ingin belajar banyak kepada koleganya Gubernur Aceh Nova Iriansyah terkait pelaksanaan perbankan syariah di Aceh.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya sedang memperjuangkan Bank Riau-Kepri agar bertransformasi menjadi bank syariah.
“Mohon doa semuanya semoga OJK dapat segera menyetujui Bank Riau Kepri menjadi syariah,” kata Syamsuar pada momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan peresmian gedung serba guna yang digelar oleh Persatuan Masyarakat Aceh (PERMASA) Provinsi Riau, di Kota Pekanbaru, Ahad (16/1).
Syamsuar mengatakan, segala tahapan dan persyaratan untuk konversi ke syariah telah dipenuhi pihaknya. Ia pun saat ini masih mengikuti proses pengujian dari OJK sebagai pemegang saham bank daerah terbesar.
“Karena itulah kami harapkan masukan Pak Gubernur Aceh agar segala kendala dapat teratasi,” kata Syamsuar.
Selain itu, kata Syamsuar, dirinya bersama Gubernur Aceh juga memiliki kesamaan.
Keduanya memiliki kesamaan memperjuangkan blok Migas di daerahnya masing-masing agar dapat dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah.
“Belum ada di daerah lain yang blok migasnya dikelola BUMD, kami sama pak gubernur Aceh sama cara berjuangnya,” kata Syamsuar.
Syamsuar mengatakan, apa yang dilakukan pihaknya merupakan usaha untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.
Hal senada disampaikan Ustadz Dr H Zulhendri Rais Lc MA dalam ceramah maulidnya pada acara tersebut.
Ia mengatakan, pihaknya direkomendasikan oleh OJK agar belajar kepada Bank Aceh Syariah terkait proses konversi Bank Riau-Kepri menjadi bank syariah. Saat ini proses untuk menjadi syariah masih terus dilakukan pihaknya.
“Bukan hanya Islam saja datang dari Aceh, namun bank syariah pun juga dari Aceh,” ujar Ustadz Zulhendri.
Dalam kesempatan itu, Ustadz Zulhendri meminta masyarakat Riau asal Aceh untuk mendukung program gubernur Riau dalam mentransformasikan perbankan daerah menjadi syariah.
Ustadz Zulhendri mengatakan, sejak dulu masyarakat dan ulama Riau banyak mempelajari keilmuan agama Islam kepada ulama dan cendikiawan di Aceh.
Sementara Gubernur Aceh Nova Iriansyah merasa yakin, jika masyarakat Aceh yang menetap di Riau dapat hidup berdampingan dengan masyarakat asli. Masyarakat Aceh juga dapat mendukung pembangunan melalui berbagai sektor, dan utamanya adalah menyiarkan syiar Islam.
Terkait peringatan Maulid Nabi, Nova menjelaskan agenda tersebut sudah menjadi tradisi masyarakat Aceh dalam memuliakan hari kelahiran nabi Muhammad SAW. Ia mengatakan, peringatan tersebut bahkan diperingati sampai tiga bulan oleh masyarakat Aceh.
“Insya Allah even maulid nabi menjadi media silaturrahmi. Kami berharap Gubernur Riau dapat berhadir jika ada undangan dari masyarakat Aceh,” ujar Nova. (IA)