ACEH BESAR — Hari pertama meugang untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah, pasar-pasar tradisional yang ada di Kabupaten Aceh Besar ramai oleh pedagang daging musiman.
Menurut pantauan, beberapa lokasi seperti pasar tradisional Peukan Bada, Pasar Ajun Jeumpet dan Pasar Pagi Keutapang dipenuhi lapak-lapak dadakan para penjual dan pembeli daging untuk merayakan Meugang.
Seperti salah satu Pasar Rakyat di Kecamatan Peukan Bada, lapak penjual daging sapi terus didatangi oleh pembeli. Bahkan menurut Syahrul (39) salah seorang pedagang daging di pasar tersebut, stok untuk meugang hari kedua, sudah terjual.
“Jadi, saya harus kembali membeli stok dagingnya. Padahal, harga pasaran daging mencapai Rp 180.000/kg, namun warga sekitar tetap membeli dan kebanyakannya pembeli memilih bagian has dalam, rata-rata mereka membelinya satu sampai tiga kilo,” jelasnya, Selasa (21/3/2023).
Hal yang sama juga ditemui di Pasar Ajun Jeumpet Kecamatan Darul Imarah atau tepatnya di Simpang Empat Ajun, Para pedagang daging menggelar lapak di pinggir jalan lintas Banda Aceh – Lhoknga.
Menurut, Muslim (50) salah seorang pedagang, mengatakan, dirinya mengelar lapak disini karena akses sangat mudah terhadap para pembeli.
“Ini kan jalan nasional, jadi bukan hanya orang Ajun saja yang beli. Tapi, warga dari ke Kecamatan Lhoknga juga kesini. Apalagi masyarakat yang ingin pulang kampung (mudik) seperti ke Lhoong, Lamno bahkan Meulaboh juga singgah di lapak saya dan untuk harga saya jual seharga Rp 170.000 hingga Rp180.000/kg,” pintanya
Sementara itu, suasana di pasar pagi Keutapang Darul Imarah, terlihat lebih sibuk dari dua pasar sebelumnya. Karena, beberapa ruas parkir di halaman Pasar pun terpakai lapak penjual daging dadakan.
Saat Tim Media Center telusuri, ternyata harga masih sama dengan harga yang di temui pada dua pasar sebelumnya.
“Harga daging berkisar Rp 150.000 hingga Rp 180.000/kg. Sementara untuk tulang, lemak dan bagian dalam lainnya di banderol seharga Rp50.000/kg,” kata Amir (52) saat membeli daging di pasar tersebut.
Disamping itu, ia mengatakan, daging yang ia beli, untuk sekali masak sebagai bentuk rasa syukur keluarganya.
Karena, kita sebagai umat islam masih bisa dipertemukan dengan bulan Ramadhan.
“Bulan Ramadhan, kan bulan yang penuh pengampunan bagi umatnya,” pungkasnya. (IA)