Banda Aceh — Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan September 2020 di Provinsi Aceh secara umum menunjukkan adanya penurunan.
Sehingga pada September 2020 Aceh mengalami deflasi sebesar 0,10 persen, akibat terjadinya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,72 pada Agustus 2020 menjadi 104,62 pada September 2020.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, Ihsanurijal, S.Si M.Si mengungkapkan, deflasi yang terjadi di Aceh berdasarkan pemantauan di tiga kota yakni Banda Aceh, Lhokseumawe dan Meulaboh.
“Deflasi di Aceh (gabungan tiga kota) terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok pengeluaran,” ujar Ihsanurijal dalam konferensi pers secara virtual di Kantor BPS Aceh, Kamis (1/10).
Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yakni, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,49 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,21 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,30 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen, kelompok transportasi sebesar 0,18 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,66 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,04 persen.
Sehingga tingkat inflasi tahun kalender (Januari–September) 2020 Aceh menjadi sebesar 1,72 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2020 terhadap September 2019) sebesar 1,89 persen. (IA)