Banda Aceh — Pihak Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Aceh diminta agar dapat menambah jumlah counter dalam rangka melayani proses migrasi nasabah.
Hal itu perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kerumunan akibat antrian nasabah asal BRI Syariah dan BNI Syariah yang migrasi rekening ke BSI.
Langkah ini dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 dan menghindari kerumunan sebagai pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes).
Harapan tersebut disampaikan oleh Pengamat Kebijakan Publik Aceh Dr Nasrul Zaman ST MKes, dalam keterangannya, Kamis (10/6).
“Karena ramainya antrian, sudah seharusnya BSI menambah counter di beberapa kantor pemerintah yang bisa digunakan untuk menghindari kerumunan di masa pandemi Covid-19 saat ini,” ujar Nasrul Zaman.
Ia menilai, berkerumunnya para nasabah BSI di Aceh untuk melakukan migrasi adalah akibat dari pemaksaan manajemen BSI utk segera mengganti buku tabungan dari bank syariah sebelumnya yakni BRI Syariah dan BNI Syariah.
“Sampai pada titik itu kita menganggap tidak menjadi masalah, hanya saja kondisi covid-19 di Banda Aceh yg sedang dalam status zona merah harusnya menjadi perhatian pihak manajemen BSI untuk melakukan inovasi pelayanan pergantian buku rekening dimaksud,” terangnya.
Misalnya selain menerapkan protokol kesehatan prokes yang ketat juga bisa membuat jam buka bank lebih lama atau sampai malam hari.
Juga jangan lupa memberi minum bahkan jika perlu makanan bagi para nasabah yang kadang sejak pagi masih harus mengantri.
“Ingat, BSI harus menampakkan balas budinya bagi masyarakat Aceh karena Aceh lah saat ini BSI masuk menjadi bank 10 terbesar di Indonesia,” pungkas Nasrul Zaman. (IA)