Foto: Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman
Banda Aceh — Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meminta perbankan yang ada di Banda Aceh dan Provinsi Aceh pada umumnya untuk segera menyikapi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang arahannya terkait penundaan tagihan kredit.
Sebelumnya, dalam keterangan pers di Istana Merdeka Selasa (24/3), Jokowi menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat telah menerbitkan fokus kebijakan terkait bantuan-bantuan yang disediakan oleh pemerintah langsung ke masyarakat untuk mempertahankan daya beli.
Di tengah pandemic Corona Virus Disease (Covid-19), Jokowi menyebutkan bahwa Pemerintah terus bekerja keras untuk mengantisipasi hal ini, untuk mengurangi risiko PHK, dan mempertahankan produktivitas ekonomi, produktivitas masyarakat di seluruh wilayah tanah air Indonesia.
Jokowi mengumumkan, pemerintah telah menginstruksikan lembaga perbankan dan nonperbankan lewat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menunda tagihan kredit kepada debitur selama setahun. Penundaan itu dikhususkan kepada mereka yang punya nilai kredit di bawah Rp 10 miliar.
Wali Kota Banda Aceh yang juga mantan Dirut Bank Aceh Syariah periode 2000-2010 ini memberikan komentar terkait arahan presiden itu.
Ia menilai, poin itu perlu pertimbangan segera oleh perbankan daerah, mengingat mayoritas pelaku usaha di Banda Aceh adalah sektor dagang dan jasa.
“Banda Aceh sebagai kota jasa kita sangat menonjolkan para pelaku UMKM disini, kita upayakan dari segi pelatihan, pembiayaan sampai pemasarannya juga. Tercatat 12.012 UMKM dan 507 koperasi yang aktif pada 2019,” jelas Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh itu, Rabu (25/3).
Aminullah menyebutkan, sebagian besar pelaku UMKM di Banda Aceh mengambil pembiayaan di bawah 10 miliar. Untuk pertimbangannya, perbankan diharapkan bisa memberikan keringanan sesuai instruksi presiden.
“Poin itu perlu segera ditindak lanjuti oleh pihak perbankan dan lembaga keuangan lainnya sebagaimna instruksi presiden agar pengusaha kecil di daerah menjadi tenang, di tengah kelesuan ekonomi akibat Covid-19 ini,” jelas Aminullah. (HS)