BANDA ACEH – Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (Ikafensy) akan mengupayakan terwujudnya sinergitas alumni baik di daerah, luar daerah, maupun di luar negeri untuk berkontribusi bagi pembangunan daerah dan almamater.
Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP Ikafensy Amal Hasan SE MSi usai dikukuhkan bersama para pengurus pusat Ikafensy periode 2021-2025, Sabtu (29/1) di aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK). Pengukuhan PP Ikafensy dilakukan oleh Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga dan Alumni (IKA) USK Drs H Sulaiman Abda.
Ikut hadir dalam acara tersebut antara lain Wakil Rektor III USK Dr Hajjul Kamil, Ketua IKA USK Sulaiman Abda, Dekan FEB USK Prof Dr Faisal MS MA, Wakil Dekan I Dr Darwanis SE MSi Ak CA, Wakil Dekan II Murkhana SE MBA, Wakil Dekan III Dr Abdul Jamal SE MSi, Prof Dr Raja Masbar, Prof Dr Said Muhammad, Prof Zulham, CEO Trans Continent Ismail Rasyid, Mayor Jenderal Herianto Syahputra, para dosen dan civitas akademik FEB USK, serta para ulumni FEB USK dari lintas angkatan dan jurusan.
Dekan FEB USK Prof Dr Faisal MS MA dalam sambutannya menjelaskan, FEB USK memiliki 153 dosen, 66 bergelar doktor, 9 guru besar, serta beberapa yang sedang dalam proses menjadi guru besar. Profesor termuda di USK ini berharap alumni yang tergabung dalam Ikafensy dapat berperan dalam pembangunan kampus, baik dari aspek akademik, maupun non-akademik melalui erbagai program kegiatan.
“Keberadaan alumni bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa. Alumni bisa memanfaatkan mahasiswa dalam berbagai kegiatan baik magang maupun penghubung atau jembatan dunia kerja. Program merdeka belajar dari Kementerian melibatkan alumni, sinergitas mahasiswa alumni dam civitas alademik bisa berkontribusi positif untuk perkembangan kampus,” jelasnya.
Ketua IKA USK Sulaiman Abda menegaskan alumni-alumni FEB USK harus tampil dalam berbagai bidang, menjadi inspirator dan pemimpin berbagai lembaga.
“Jadikan masa lalu sebagai inspirasi, bagaimana orang-orang ekonomi USK dulu berkontribusi dan menjadi pemimpin daerah dan pejabat di tingkat nasional. Dulu ada Prof Madjid Ibrahim, Prof Ibrahim Hasan, Prof Syamsuddin Mahmud. Ekonomi harus kembali menjadi yang terdepan meraih masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Wakil Rektor III USK Dr Hajjul Kamil menyampaikan, sejarah telah membuktikan begitu banyak tokoh lahir dari FEB USK dari dulu hingga sekarang, mereka menduduku posisi-posisi strategis di berbagai bidang. Ia juga berharap alumni bisa terlibat aktif dalam pembangunan kampus.
“Dari 9 poin penilaian kampus, 5 poin berkaitan dengan alumni. Peran alumni sangat besar. Alumni FEB merupakan alumni-alumni terbaik yang dihasilkan USK,” jelasnya.
Ketua Umum PP Ikafensy Amal Hasan usai pengukuhan mengungkapkan, Ikafensy siap membantu dan terlibat dalam berbagai program pembangunan kampus, alumni memiliki potensi dan kompetensi dalam membangun opini publik demi meningkatkan citra perguruan tinggi atau almamater.
Alumni merupakan salah satu pilar yang tak bisa dipisahkan dari kampus. Keberadaan alumni juga sangat menentukan akreditasi kampus. Peran alumni sangat sentral dalam penilaian akreditasi.
“Kami siap dilibatkan dalam berbagai kegiatan kampus, baik di bidang akademik maupun non-akademik, menjadi pengajar. Ikafensy akan terus melakukan pendataan alumni baik di dalam maupun luar negeri,” tegasnya.
Amal Hasan menambahkan, pendataan alumni yang baik bisa membuat koneksi antar kampus dengan dunia kerja menjadi lebih baik, membantu mahasiswa megang, serta menjembatani lulusan ke dunia keja.
“Kita upayakan terjalinnya hubungan kebersamaan antar alumni dengan kampus, yang semakin lama semakin membesar, seperti efek bola salju, semakin menggelinding semakin membesar. Semakin banyak alumni yang terlibat maka semakin besar peran yang bisa diberikan untuk pembanguna kampus dan daerah,” ungkapnya.
Masih menurut Amal Hasan, FEB USK memiliki lebih 30 ribu alumni yang tersebar dan berkarya di berbagai sektor, mulai dari eksekutif, legislatif, yudikatif, entrepreneur, dunia perbankan, industri besar dan kecil, serta berbagai bidang usaha lainnya, merupakan potensi besar bagi pembangunan daerah.
“Jika resources 30 ribu lebih alumni ini terkoneksi dan terintegrasi dalam satu ekosistem alumni, ini merupakan potensi besar bagi pembangunan daerah,” tambahnya.
Selain itu Amal Hasan juga menegaskan, seluruh anggota Ikafensy memiliki tanggung moral terhadap almamater FEB dan USK yang telah melahirkan Sumber Daya Manusia atau Sumber Daya Insani (SDM/SDI) terbaik dari generasi ke generasi.
“Oleh karena itu Ikafensy memiliki tanggung jawab yang sama untuk mendukung berbagai program pembangunan daerah dan pembangunan ekonomi masyarakat yang digagas oleh Pemerintah Aceh. Kita akan bersinergi dengan Pemerintah Aceh dan akan memberikan kontribusi secara maksimal dalam upaya percepatan peningkatan kesejahteraan taraf hidup masyarakat,” pungkas Amal Hasan yang juga Direktur Dana dan Jasa Bank Aceh Syariah. (IA)