Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Indeks Pembangunan Manusia Aceh 2022 Naik Jadi 72,80

Indeks Pembangunan Manusia Aceh 2022 naik jadi 72,80

BANDA ACEH — Pembangunan manusia di Provinsi Aceh mengalami perkembangan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada tahun 2022, IPM Provinsi Aceh mencapai 72,80.

Angka ini meningkat sebesar 0,62 poin atau 0,86 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 72,18.

Peningkatan IPM Provinsi Aceh 2022 didukung oleh semua dimensi penyusunnya, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.

Pada dimensi pendidikan, penduduk berusia 7 tahun memiliki harapan lama sekolah (dapat menjalani pendidikan formal) selama 14,37 tahun, atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga kuliah semester 5 atau lulus Diploma 2.

Angka ini meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 14,36 tahun. Sementara itu, rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,07 tahun, dari 9,37 tahun menjadi 9,44 tahun pada 2022.

Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada 2022 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 70,18 tahun, lebih lama 0,22 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.

Pada dimensi standar hidup layak, rata-rata pengeluaran riil per kapita (yang disesuaikan) pada 2022 yaitu sebesar Rp 9,96 juta atau meningkat 4,08 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Ahmadriswan Nasution, Jum’at (2/12) menyampaikan, pembangunan manusia di Provinsi Aceh terus mengalami kemajuan dan peningkatan pada periode
2010 hingga 2022. Selama 2010-2021 IPM Provinsi Aceh rata-rata meningkat sebesar 0,68 persen per tahun, dari 67,09 pada tahun 2010 menjadi 72,80 pada tahun 2022.

“Pada periode 2021-2022, IPM Provinsi Aceh tumbuh sebesar 0,86 persen, lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan
pada periode 2020-2021 yang tumbuh sebesar 0,26 persen. Sejak tahun 2016, status pembangunan manusia Provinsi Aceh meningkat dari level “sedang” menjadi “tinggi”. Setelah mengalami perlambatan pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, peningkatan IPM Provinsi Aceh sudah kembali membaik pada 2021 hingga tahun 2022 seiring dengan perbaikan kinerja ekonomi yang berpengaruh positif terhadap indikator konsumsi riil per kapita,” ujar Ahmadriswan Nasution.

IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge) dan standar hidup layak (decent standard of living).

Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap dimensi penyusunnya.

Peningkatan IPM Provinsi Aceh tahun 2022 didukung oleh semua dimensi penyusunnya.

Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 – 2022, Provinsi Aceh berhasil meningkatkan UHH sebesar 1,10 tahun.

Selama periode tersebut, secara rata-rata UHH tumbuh sebesar 0,13 persen per tahun. UHH Aceh pada tahun 2010 sebesar 69,08 tahun, sedangkan pada tahun 2022 mencapai 70,18 tahun.

Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas.

Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2022, HLS Aceh meningkat sebesar 1,47 tahun, sementara RLS meningkat 1,16 tahun. Pada periode tersebut, HLS secara rata-rata tumbuh sebesar 0,90 persen per tahun.

HLS Aceh pada tahun 2022 mencapai 14,37 tahun, berarti anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan hingga kuliah semester 5 atau lulus Diploma 2.

Sementara itu, RLS Aceh secara rata-rata tumbuh sebesar 1,16 persen per tahun pada periode 2010 hingga 2022. Hingga tahun 2022, rata-rata penduduk Provinsi Aceh usia 25 tahun ke atas bersekolah selama 9,44 tahun atau telah menamatkan SMP.

Dimensi terakhir yang mewakili pembangunan manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan dengan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan.

Pengeluaran riil per kapita masyarakat Aceh tahun 2022 mencapai Rp9,96 juta per tahun. Angka tersebut meningkat 4,08 persen atau sebesar 391 ribu rupiah dibandingkan tahun 2021.

Selama periode 2010-2022, pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan masyarakat secara ratarata meningkat sebesar 1,93 persen per tahun.

Pada tahun 2022, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota di Provinsi Aceh
cukup bervariasi. IPM pada kabupaten/kota berkisar antara 66,20 (Kota Subulussalam) hingga
86,28 (Kota Banda Aceh).

Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, UHH berkisar antara 64,30 tahun (Kota Subulussalam) hingga 71,87 tahun (Kota Lhokseumawe). Sementara pada dimensi pengetahuan, HLS berkisar antara 13,06 tahun (Kabupaten Aceh Timur) hingga 17,81 tahun (Kota
Banda Aceh) dan RLS berkisar antara 8,22 tahun (Kota Subulussalam) hingga 13,03 tahun (Kota Banda Aceh).

Sedangkan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan di tingkat kabupaten/kota berkisar antara Rp7.371 juta per tahun (Kabupaten Simeulue) hingga Rp 17.228 juta per tahun (Kota Banda Aceh).

Status capaian pembangunan manusia menurut kabupaten/kota di Provinsi Aceh pada tahun 2022 terdapat perubahan 5 kabupaten yang berstatus ‘tinggi” dari tahun sebelumnya berstatus “sedang.”

Jumlah kabupaten/kota yang berstatus “sedang” pada tahun 2022 sebanyak 7 kabupaten/kota, dan terdapat 15 kabupaten/kota yang berstatus pembangunan manusia “tinggi”, yaitu Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Aceh Barat, Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Nagan Raya, Kabupaten Aceh Jaya, Bener Meriah, Pidie Jaya, Kota Sabang, Langsa dan Lhokseumawe. Sedangkan satu-satunya kabupaten/kota di Aceh berstatus “sangat tinggi” adalah Banda Aceh. (IA)

Lainnya

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Neng Eem Marhamah
Gus Jazil
Novita Sari, Dosen PRODI Psikologi, FK,  USK. (Foto: Humas USK)
Polsek Banda Raya bersama Unit Patroli Presisi Ditsamapta Polda Aceh mengamankan 7 remaja terlibat balap liar saat shalat Jum'at di belakang Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya, Banda Aceh, Jum'at (4/7). (Foto: Ist)
Anggota Polda Jateng Diduga Terlibat Judol dan Berzina dengan 2 Perempuan, Kini Dipatsus
Luhut Sedih Gegara Jasa Jokowi Seolah Dilupakan
'Saya Tertipu Citra Jokowi' Pengakuan Saiful Huda, dari Loyalis Jadi Pengkritik Paling Keras!
Kompol Syarif Diperiksa Soal Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menjadi salah satu pembicara pada Konferensi Iklim Internasional di Cordoba, Argentina. (Foto: Ist)
Operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis, 26 Juni 2025
Kita Enggak Tahu, MA yang Memutuskan
Ketua DPRA Zulfadhli tampak mendampingi Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem pada pertemuan dengan Fraksi Gerindra DPR RI di Jakarta, Jum'at (4/7/2025). (Foto: Ist)
Bea Cukai Meulaboh bersama Satpol PP Kota Subulussalam telah melaksanakan operasi gabungan dalam rangka pemberantasan rokok ilegal, pada Kamis, 3 Juli 2025. (Foto: Ist)
Masyarakat menyerahkan berkas permohonan bantuan di Kantor Baitul Mal Aceh (BMA), Jum'at (4/7). Hingga semester I tahun 2025, BMA menyalurkan dana zakat Rp19,647 miliar kepada 11.824 mustahik se-Aceh
Gubernur Aceh Muzakir Manaf didampingi Plt Sekda Aceh M Nasir dan Ketua DPRA Aceh Zulfadli, bertemu dengan Ketua Fraksi Gerindra DPR RI, Budisatrio Djiwandono dan Anggota DPR RI asal Aceh TA Khalid, di ruang Fraksi Partai Gerindra, Lantai 17, Gedung Nusantara 1, DPR RI, Jakarta, Jum'at, 4 Juli 2025. Foto: (Ist)
Mayor Jenderal TNI (Purn) Soenarko
Maria Francisca Wihardja, istri dari eks Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong (Tom Lembong)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Prihasto Setyanto
Proyek Baterai EV US$5,9 Miliar Jalan, MIND ID Buktikan Tak Sekadar Gimik Groundbreaking
Enable Notifications OK No thanks