Inflasi Aceh Juli 2023 di Bawah Nasional
BANDA ACEH — Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat tingkat inflasi Provinsi Aceh pada Juli 2023 secara tahunan (year-on-year) sebesar 2,02 persen. Tingkat inflasi tersebut jauh di bawah laju inflasi nasional pada periode yang sama tercatat sebesar 3,08 persen.
Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution Rabu (2/8/2023) menyampaikan, pada bulan Juli 2023 di Kota Meulaboh terjadi inflasi m-to-m sebesar 0,22 persen, Kota Banda Aceh inflasi m-to-m sebesar 0,30 persen, sementara di Kota Lhokseumawe terjadi deflasi m-to-m sebesar 0,04 persen.
Secara agregat, gabungan 3 kota di Aceh pada Juli 2023 mengalami inflasi m-to-m sebesar 0,19 persen.
Perkembangan harga gabungan 3 kota di Aceh untuk berbagai komoditas pada Juli 2023, secara umum menunjukkan adanya kenaikan atau terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari
116,51 pada Juni 2023 menjadi 116,73 pada Juni 2023.
“Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2023 sebesar 1,20 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2023 terhadap Juli 2022) sebesar 2,02 persen,” ujar Ahmadriswan Nasution.
Inflasi m-to-m yang terjadi di Aceh (gabungan 3 kota) terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan
tembakau sebesar 0,45 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,48 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen, kelompok
kesehatan sebesar 0,06 persen.
Kelompok transportasi sebesar 0,48 persen; dan kelompok rekreasi,
olahraga, dan budaya sebesar 0,14 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,20 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,27 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan kelompok pendidikan, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.
Beberapa komoditas yang memiliki andil/sumbangan dominan terhadap inflasi m-to-m, antara lain cabai merah sebesar 0,16 persen, angkutan udara sebesar 0,08 persen, beras sebesar 0,04
persen, kentang sebesar 0,03 persen, ikan tuna, bawang putih, seragam sekolah, semangka, pir, dan cabai hijau masing-masing sebesar 0,02 persen.