Inflasi Aceh Juni 2025 Capai 2,19 Persen, Meulaboh Tertinggi
Banda Aceh, Infoaceh.net – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi year-on-year (y-on-y) Provinsi Aceh pada Juni 2025 sebesar 2,19 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 109,21.
Kenaikan harga ini dipicu oleh meningkatnya indeks harga di sebagian besar kelompok pengeluaran rumah tangga.
Hal itu disampaikan Plt. Kepala BPS Aceh Tasdik Ilhamuddin pada konferensi pers Berita Resmi Statistik, Selasa (1/7/2025).
Ia menjelaskan, Kota Meulaboh tercatat mengalami inflasi tertinggi di Aceh, yakni sebesar 3,07 persen dengan IHK 111,18.
Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang, yang mencatat inflasi sebesar 1,33 persen dengan IHK 108,79.
Peningkatan inflasi tahunan ini terutama disumbang oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami kenaikan paling signifikan sebesar 10,16 persen.
Selain itu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga juga menyumbang cukup besar dengan kenaikan indeks sebesar 2,94 persen, disusul kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,04 persen serta makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,00 persen.
Kelompok pengeluaran lainnya yang turut mengalami kenaikan indeks antara lain: Kesehatan (1,95 persen), Pendidikan (1,36 persen), Pakaian dan alas kaki (1,15 persen), Rekreasi, olahraga, dan budaya (1,15 persen) dan Transportasi (0,60 persen).
Sementara itu, dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan harga, yaitu Informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,65 persen.
Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar -0,13 persen
Di sisi lain, tingkat deflasi bulanan (month-to-month) di Aceh pada Juni 2025 tercatat sebesar -0,13 persen, yang menandakan penurunan harga dibanding bulan sebelumnya.
Adapun tingkat inflasi tahun kalender (year-to-date) dari Januari hingga Juni 2025 mencapai 1,87 persen.
“Dengan laju inflasi tahunan yang masih berada di bawah angka 3 persen, situasi harga di Provinsi Aceh relatif stabil, meskipun adanya tekanan dari kelompok tertentu seperti perawatan pribadi,” ujar Tasdik Ilhamuddin.
Ia berharap Pemerintah Daerah terus memantau perkembangan harga, khususnya pada sektor-sektor dengan lonjakan tajam, guna menjaga daya beli masyarakat tetap terjaga.