Investor Singapura Investasi Pengolahan Sampah Jadi Energi di Aceh Besar
Ia menambahkan, mudah-mudahan pertemuan dengan Investor GGIE Renewable Energy Technology Singapore mendapatkan hasil yang terbaik.
“Tolong jangan dipersulit investor yang ingin membangun daerah, kami di Aceh Besar tetap akan mempermudah segala bentuk untuk pengurusan perizinan,” tutup Syech Muharram.
Sementara Director Biosyn Indonesia – GGI Energy Pte Ltd Yumaidar menyampaikan GGI Energy adalah perusahaan yang berbasis di Singapura yang memasarkan investasi internasional di bidang teknologi limbah menjadi energi di kawasan ASEAN.
“Teknologi pirolisis yang dipatenkan mengubah berbagai aliran limbah yang biasanya menuju tempat pembuangan sampah menjadi energi hijau yang bersih,” pintanya.
Selanjutnya, teknologi ini telah beroperasi secara komersial sejak tahun 2009 dan keberhasilannya didasarkan pada desain modular yang unik, kinerja ekonomi yang menarik, dan dilakukan dengan cara yang aman dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
“Saat ini terdapat lima pabrik yang beroperasi yang mengolah ban dan sampah kota menjadi energi hijau yang bersih, dengan pabrik baru yang sedang dalam proses perizinan dan pembangunan di Filipina, Bangladesh, Malaysia, Selandia Baru dan Australia,” imbuhnya.
Yumaidar meminta kepada semua peserta yang hadir dapat memberikan dukungan kepada semua investor yang mau berinventasi di Provinsi Aceh.
“Tolong didukung, bila ada investor yang ingin berinvestasi di Aceh, apapun bidangnya tolong didukung, karena ini akan membuka lapangan perkerjaa bagi masyarakat dan demi kemajuan Provinsi Aceh,” pungkasnya.