ACEH UTARA— Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan untuk melakukan diskusi dengan anak-anak muda dalam kunjungannya ke Aceh. Menurutnya, dalam pertemuan diskusi itu anak-anak muda Aceh meminta pemerintah membangun sebuah pusat industri ekonomi kreatif di Aceh.
Jokowi bilang pemerintah akan menyanggupi permintaan tersebut dengan menginisiasi pembangunan sebuah creative hub atau rumah kreatif di Aceh.
Nantinya, Jokowi bilang akan menyediakan anggaran senilai Rp 150 miliar untuk pembangunan pusat ekonomi kreatif tersebut di Banda Aceh.
“Tadi mereka meminta untuk dibuatkan rumah kreatif di Aceh. Saya sanggupi, nanti akan kita bangun creative hub di Banda Aceh yang besar, senilai Rp 150-an miliar,” ungkap Jokowi dalam keterangan pers usai melakukan diskusi dengan anak muda Aceh yang disiarkan virtual, Jum’at (10/2/2023).
Dia mengatakan nantinya fasilitas creative hub yang dibangun pemerintah akan sangat besar. Fasilitas itu bisa digunakan untuk pembuatan animasi hingga pengembangan aplikasi seperti fintech.
“Nanti akan gede, sehingga mungkin mau buat animasi, konten kreator, fintech, dan lain-lain akan dikerjakan di situ. Dan industri kreatif lainnya,” sebut Jokowi.
Secara umum, selain bicara soal pembentukan pusat ekonomi kreatif, dalam diskusi yang sama anak-anak muda Aceh bicara soal peluang ekonomi.
Dalam pertemuan itu, Jokowi dan anak-anak muda Aceh juga berdiskusi tentang peluang kesempatan kerja, pertanian, perkebunan, perikanan, dan industri kreatif. Dia mengaku ingin membangun optimisme kepada anak-anak muda di Aceh.
“Kita diskusi, mengenai peluang, mengenai kesempatan kerja, mengenai peluang di pertanian perkebunan perikanan di ekonomi kreatif. Banyak hal yang dibicarakan tadi. Ya optimisme. Jangan kita pesimis. optimisme. Kita ingin membangun optimisme,” ujar Jokowi.
Ekonomi Aceh Tumbuh 4,2 Persen di 2022, Jokowi Ajak Jangan Lupa Bersyukur
Presiden Jokowi juga mengajak masyarakat Aceh bersyukur karena kebijakan PPKM sudah dicabut setelah kasus Covid-19 berhasil dikendalikan. Selain itu, kata Jokowi, ekonomi Aceh pun berhasil tumbuh positif di angka 4,21 persen pada tahun 2022.
Jokowi menyampaikan, ekonomi Aceh sempat tumbuh minus 0,37 persen pada tahun 2020. Untuk itu, kenaikan pertumbuhan ekonomi yang cukup drastis ini patut disyukuri masyarakat Aceh.
“Di 2020, di Aceh ekonomi tumbuhnya minus. Minusnya 0,37 dan tahun kemarin 2022 ekonomi Aceh sudah tumbuh plus 4,21. Ini patut kita syukuri lho,” kata Jokowi saat Penyerahan KUR 2023 dan Peluncuran Kartu Tani Digital di Kabupaten Aceh Utara, Jumat (10/2/2023).
“Jangan lupa bersyukur, jangan lupa nikmat yang diberikan Allah pada kita dari minus 0,3 menjadi plus 4,21. Sekali lagi, ini patut kita syukuri,” sambungnya.
Menurut dia, Bank Syariah Indonesia (BSI) menyediakan Rp 14 triliun untuk kredit usaha rakyat (KUR). Nominal itu akan dibagi 38 provinsi, di mana Aceh mendapatkan angka cukup besar yakni Rp 3 triliun.
“Gede loh Rp 14 (triliun) di Aceh dijatah sendiri Rp3 triliun. Ini juga patut kita syukuri,” ucapnya.
Jokowi menilai bahwa Aceh memiliki potensi besar di bidang perdagangan, perikanan, pertanian, hingga perkebunan. Pemerintah juga telah mulai mengoperasikan kembali pabrik pupuk PT Pupuk Iskandar Muda yang sebelumnya tutup sejak tahun 2005. (IA)