Juni, BSI Aceh Satukan Sistem Layanan, 1,8 Juta Nasabah Akan Migrasi Rekening
Banda Aceh — PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional I Aceh akan melakukan roll-out atau penyatuan sistem layanan mulai bulan Juni 2021.
Roll-out tersebut mencakup migrasi rekening nasabah ex legacy BNI Syariah dan BRI Syariah menjadi core banking system BSI, yang sama dengan sistemnya Mandiri Syariah.
Chief Executive Officer (CEO) Regional BSI Aceh Nana Hendriana menyebutkan, ada sekitar 1,8 juta nasabah yang akan migrasi rekening di Aceh.
Untuk itu, ia meminta kepada nasabah yang bersangkutan untuk hadir secara fisik ke BSI guna mengganti buku dan juga mengganti kartu ATM.
“Jadi mulai Juni 2021 mendatang, BSI Regional Office 1 Aceh akan menyatukan 3 sistem perbankan syariah yakni BRI Syariah, BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri (BSM) menjadi satu sistem, dan BSI akan menggunakan sistem BSM dalam operasionalnya,” ujar CEO BSI Regional 1 Aceh Nana Hendriana dalam pertemuan silaturahmi dengan awak media di rumah makan kawasan Simpang Lima, Banda Aceh, Kamis (8/4).
Turut hadir Retail Financing Business Deputy BSI Aceh Saiful Musadir, Funding and Transaction Business Deputy BSI Aceh Fitriana, Project Manager Roll Out CBS, Saimun dan HCBP Tim Leader, Nasruddin MZ.
Di provinsi Aceh saat ini ada tiga area manager BSI. Yaitu di Banda Aceh, Lhokseumawe dan Meulaboh dan di bawahnya ada 217 cabang eks tiga bank yang dimergerkan yakni BNI Syariah, BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri.
Nana meminta kepada seluruh nasabah yang sebelumnya memegang buku rekening dan ATM BRI Syariah, BNI Syariah dan BSM, pada awal Juni nanti agar dapat hadir ke kantor cabang BSI terdekat untuk melakukan penggantian menjadi buku dan ATM BSI.
“Kami minta kepada nasabah hadir ke kantor, untuk mengganti buku dan atmnya yang hari ini memegang buku BRI Syariah,BNI Syariah dan BSM, nanti akan menjadi satu yaitu, buku dan atmnya BSI,” pintanya.
Dalam melakukan sosialisasi terkait penyatuan sistem pada 1 Juni mendatang, Nana Hendriana mengharapkan bantuan dari semua pihak termasuk media untuk menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat.
Nana menyebutkan, apabila dalam penyatuan sistem nanti ada kekurangan, pihaknya meminta maaf kepada suluruh nasabah.
“Merger itu krusialnya adalah pada saat penyatuan atau integrasi. Karena itu, kami BSI memohon maaf kepada masyarakat Aceh apabila dalam perjalanan nanti, ada satu atau dua kekurangan yang dirasa mungkin kurang nyaman di masyarakat,” ungkapnya.
Meskipun demikian, pihaknya akan terus menjaga pelayanan dan operasional masyarakat agar tetap berjalan saat proses penyatuan berlangsung.
“Mudah-mudahan setelah Juni nanti tidak ada lagi gangguan-gangguan yang dialami masyarakat,” sebutnya.
CEO Regional BSI Aceh Nana Hendriana, juga menyampaikan bahwa pihaknya memiliki media sosial (medsos) resmi milik BSI, yaitu Twitter dan Facebook yang menampilkan berbagai informasi.
Sehingga masyarakat, juga bisa menyampaikan berbagai pertanyaan ataupun keluhan melalui media sosial resmi milik BSI tersebut.
“Kalau ada pertanyaan atau keluhan, silakan disampaikan di situ. Insya Allah BSI Kantor Pusat ada tim yang selalu memantau setiap pesan yang masuk,” pintanya. (IA)