INFOACEH.NET, BANDA ACEH— Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin didampingi Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Aceh pada 29-30 Mei 2024. Salah satu agendanya adalah meresmikan Gedung Landmark Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh.
Wapres beserta rombongan berangkat dengan menggunakan Pesawat Khusus Kepresidenan Boeing 737-400 TNI AU, lepas landas dari Pangkalan TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Pada Rabu (29/5/2024), pukul 13.30 WIB Wapres dan rombongan, dengan pesawat yang sama lepas landas menuju Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam 15 menit, pukul 15.45 WIB Wapres tiba di Bandara Internasional SIM, disambut oleh Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haythar, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko, Kajati Aceh Joko Purwanto, Danlanud SIM Kolonel Pnb Hantarno Edi Sasmoyo dan Danlanal Sabang Kolonel Laut (P) Gita Muharam.
Selanjutnya, keesokan harinya, Kamis pagi (30/5/2024) pukul 10.00 Wib, Wapres dijadwalkan menghadiri peresmian Gedung Landmark Green Building Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh dan Desa Binaan BSI.
“Bismillahirrahmanirrahim. Hari ini saya berangkat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Aceh. Saya akan menghadiri peresmian Green Building Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh dan Desa Binaan BSI,” kata Wapres Ma’ruf Amin.
Selepas acara peresmian Gedung Landmark BSI Aceh, pada siang harinya pukul 13.35 Wib Wapres dan rombongan dengan pesawat yang sama lepas landas menuju Pangkalan Udara TNI AU Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jateng.
Sementara itu, sebanyak 1.569 personel siap mengamankan kunjungan kerja Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin ke Aceh pada 29 sampai 30 Mei 2024.
Sekitar seribu lebih personel ini mengikuti apel gelar pasukan yang dipimpin Pangdam IM, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Selasa (28/5/2024).
Pangdam IM selaku Pangkogasgabpad Pam VVIP memerintahkan kepada seluruh satuan di jajaran Kodam Iskandar Muda dan satuan-satuan perkuatan lain yang tergabung dalam Kogasgabpad Pam VVIP untuk segera melakukan langkah-langkah preventif dan antisipatif dalam rangka pengamanan Wapres dengan maksimal.
Gedung Landmark BSI Aceh yang berada di Jalan Tgk Mohd. Daud Beureueh Nomor 15 Banda Aceh, resmi beroperasi pada Senin (18/3/2024), untuk memberikan layanan keuangan yang komprehensif dan nyaman bagi masyarakat Aceh.
BSI membangun gedung landmark di Banda Aceh senilai Rp 325 miliar. Gedung berkonsep green building ini menekankan komitmen BSI memajukan perekonomian di Serambi Mekkah.
Gedung Landmark BSI Aceh terdiri atas 10 lantai dengan tinggi 46,6 meter dan menjadi gedung perkantoran tertinggi di Aceh. Nantinya gedung ini akan menjadi Kantor Wilayah BSI di Aceh. Sekaligus menjadi kantor wilayah bank pertama di Indonesia yang berdiri di provinsi paling ujung barat Indonesia tersebut.
Gedung Landmark BSI Aceh menggunakan teknologi modern dan desain dengan kearifan lokal masyarakat bumi Serambi Mekkah.
Hal ini menjadi simbol kemajuan Provinsi Aceh yang semakin modern namun berpegang teguh pada nilai agama dan budaya.
Tersedia media publikasi videotron yang menyatu dengan sisi luar gedung sebagai media publikasi publik pertama di Aceh.
Gedung Landmark BSI Aceh merupakan gedung yang dibangun dengan konsep green building dengan sertifikasi gold. Mengusung semangat ramah lingkungan dan hemat energi. Hal itu terlihat dengan teknologi terkini yang digunakan.
Seperti penggunaan Building Automation System sebagai perangkat hemat energi, Rain Water Harvest (RWH) atau pemanfaatan air hujan untuk kebutuhan operasional gedung.
Selain itu, Gedung Landmark BSI Aceh menggunakan desain kaca fasad DGU (Double Glass Unit) dengan rongga udara di antara kaca ganda. Sehingga mampu mereduksi panas matahari untuk mengurangi pemakaian pendingin ruangan.
Tidak hanya itu, sumber kelistrikan gedung ini juga menggunakan sumber daya solar panel rooftop dan menjadi salah satu yang terbesar di Aceh. (MUS)
Editor:
Muhammad Saman