Kelola Migas Blok B, Nova: Dibuka Peluang Untuk Investor Lokal
Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menerima kunjungan DPRK Aceh Utara di Pendopo Gubernur Aceh, Selasa (28/7)
Banda Aceh — Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengaku, bukan perkara mudah mendapatkan peluang mengambil alih migas Blok B agar bisa dikelola secara mandiri oleh Pemerintah Aceh melalui perusahaan milik pemerintah yakni PT. Pembangunan Aceh (PEMA).
“Yang terpenting tugas saya sebagai Gubernur saat ini mengambil kembali kedaulatan kita yang sejak duhulu kita perjuangkan, yaitu Blok B dan usaha migas, selanjutnya akan kita kelola secara B to B,” ujar Nova dalam rapat konsultasi Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara bersama Plt. Gubernur Aceh di Pendopo Gubernur setempat, Selasa (28/7).
Nova menuturkan, setelah rentetan persoalan pengambilalihan migas Blok B sudah selesai, pemerintah akan melanjutkan pengoperasian pengelolaan Blok B di kawasan Aceh Utara tersebut.
Nantinya hasil pertama dari Blok B akan diutamakan untuk pembangunan infrastruktur di lingkungan sekitar seperti perbaikan jalan operasional yang kini sudah rusak.
Terkait tawaran investasi dan kerja sama Pemerintah Aceh Utara dengan PT. PEMA dalam mengelola migas Blok B, ia mengaku membuka lebar peluang itu kepada investor lokal.
“Kita targetkan vendor, kontraktor dan sumber daya manusia semua jangan lagi pakai orang luar, kita harus berdayakan orang kita,” sebut Nova.
Wakil Ketua DPRK Aceh Utara Mulyadi CH mendukung penuh upaya Plt. Gubernur Aceh dalam mengambil alih pengelolaan migas Blok B di Aceh Utara.
Mulyadi mengatakan, semasa aktif selama 70 tahun, migas di kawasan Blok B di Aceh Utara terus dieksploitasi oleh pihak asing dan masyarakat sekitar tidak merasakan manfaatnya.
“Yang ditinggalkan ke kita hanya rangka besi dan jalan yang jelek, CSR-nya juga tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Jadi bagusnya Blok B harus diambil alih terlebih dahulu, selebihnya bisa dilaksanakan secara B to B,” terang Mulyadi CH.
Dalam kesempatan sama, Ketua Komisi III DPRK Aceh Utara, Razali (Abu) mengatakan, selama ini masyarakat yang tinggal di kawasan Blok B masih hidup di bawah garis kemiskinan, akibat kurangnya keterlibatan masyarakat setempat.
Maka itu, kata Razali perlu keterlibatan Perusahaan/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam pengelolaan Blok B tersebut.
“Kita punya Perusahaan Daerah Pase Energi (PDPE), saat ini sedang dalam proses pengalihan PDPE menjadi PT. Pasee Energi,” terang Abu.
Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh anggota DPRK Aceh Utara yang sudah mendukung kerja kerasnya selama ini.
“Saya bersyukur dan berbahagia dengan kedatangan bapak sekalian yang mendukung Pemerintah Aceh untuk mengambil alih pengelolaan Blok B,” kata Nova.
Menurutnya, dukungan DPRK Aceh Utara menjadi sebuah semangat baru serta menunjukkan kesamaan persepsi antara Pemerintah Aceh dan Kabupaten Aceh Utara dalam mencapai kedaulatan yang hingga saat ini terus diperjuangkan. “Ini tinggal sedikit lagi, kita harus kompak dan kita sepakati untuk ambil alih dahulu,” sebut Nova.
Rapat konsultasi DPRK Aceh Utara dipimpin langsung Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, didampingi Kepala Biro Perekonomian, Amirullah, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Alam Mahdinur, dan Direktur PT. PEMA Zubir Sahim. (IA)