Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

KMP Aceh Hebat 2 Segera Arungi Ulee Lheue – Sabang

Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah didampingi Kadishub Aceh Junaidi foto bersama Direktur Utama PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia, pada Peluncuran KMP Aceh Hebat 2 di galangan kapal, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Jum’at (16/10) malam

Madura – Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan Aceh kembali meluncurkan KMP Aceh Hebat 2 pada Jumat malam (16/10/2020) di galangan kapal Madura. Peluncuran ini menyusul kesuksesan peluncuran KMP Aceh Hebat 1 pada Sabtu, 3 Oktober 2020.

Dengan begitu kapal ini akan segera beroperasi di Aceh dengan melayani rute Ulee Lheue (Banda Aceh) – Balohan (Sabang).

Peluncuran KMP Aceh Hebat 2 turut disaksikan langsung oleh Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi.

Nova dalam penjelasannya mengatakan kapal tersebut dijadwalkan akan segera berlayar ke laut Aceh untuk proses serah-terima pada awal Desember mendatang.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Direktur Utama, komisaris dan keluarga besar PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia beserta seluruh stakeholder yang telah membantu sekaligus telah memberikan performa begitu bagus dan kinerja terbaik. Sehingga, awal Desember ini, kapal dapat dilakukan serah terima di Banda Aceh,” tutur Nova Iriansyah dalam wawancara di galangan Kapal PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia, Bangkalan, Madura.

Usai peluncuran, kapal ini akan melewati serangkai pengujian, salah satunya uji berlayar (sea trial) agar nantinya saat melayani lintasan Ulee Lheue – Balohan, kapal ini dapat beroperasi secara optimal. Seluruh uji teknis dan non-teknis akan dilakukan demi keselamatan dan kenyamanan pelayaran nantinya.

Sebagai informasi, KMP. Aceh Hebat 2 ini menjadi angkutan penyeberangan yang diperuntukkan bagi pengembangan wisata Sabang.

Kapal ini memiliki daya muat sebanyak 377 penumpang dan 24 unit kendaraan (kombinasi). Kapasitas mesin induk yang digunakan berdaya 2 x 1400 HP dengan kecepatan mesin mencapai 13 knot.

Kapal ini sepanjang 63,75 meter dengan lebar 13,6 meter dan tinggi mencapai 3,9 meter. Kapal ini mulai dibuat pada Tahun 2019.

KMP Aceh Hebat 2 berkapasitas 1100 GT, atau lebih besar dari KMP BRR yang tengah beroperasi saat ini. Kapal ini hadir sebagai penyemangat sektor pariwisata Sabang yang terkenal akan keindahan alam bawah laut yang telah lama vakum.

Hal ini menjadi harapan besar agar roda perekonomian masyarakat kembali berjalan normal.

Sejak Maret 2020, sektor pariwisata menjadi sektor yang paling berimbas dari pandemi global ini. Sehingga, pundi-pundi masyarakat banyak yang melemah.

Pemerintah Aceh terus berupaya agar nilai ekonomi masyarakat terus tumbuh dan berkonstribusi dalam pembangunan Aceh, diantaranya meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas antar destinasi wisata dengan meningkatkan sektor pariwisata.

Nova juga menyampaikan kapal ini akan membawa manfaat yang besar bagi konektifitas di Aceh, khususnya dalam peningkatan pariwisata Sabang.

“Konsep utama pembangunan KMP Aceh Hebat 2 ini juga diperuntukkan bagi para wisatawan yang hendak berkunjung ke Sabang. Tentunya, multiplier effect-nya untuk pertumbuhan ekonomi wilayah Aceh. Jelas, keberhasilan pembangunan kapal ini merupakan kebanggaan bagi kita semua,” pungks Nova. (IA)

Lainnya

13 Jenazah Korban Ledakan Masih Diidentifikasi di RSUD Pameungpeuk
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni
Sigit Setyawan resmi menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh
Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah ikut mengangkat bendera start saat melepas peserta lari FKIJK Aceh Run 2025 di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). Sejumlah pelari tampak memakai celana pendek. (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Trump Klaim Harga Obat dan Biaya Hidup Turun Drastis, Tak Beri Rincian Spesifik
Pemkab Aceh Selatan melalui BPBD menyerahkan bantuan masa panik kepada tiga keluarga korban gempa bumi di Aceh Selatan
Ruben Amorim takut MU kehilangan jati diri sebagai klub besar
Bupati Aceh Besar Muharram Idris melakukan tendangan perdana pada pembukaan turnamen sepak bola PS AMLA Tahun 2025 di Lapangan Gampong Lamteungoh, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (12/5)
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Usai Vonis Harvey Moeis, Hakim Eko Aryanto Dimutasi Ke Papua
Satresnarkoba Polres Lhokseumawe menggagalkan 1.912 butir pil ekstasi dan mengamankan seorang kurir berinisial S (43), warga Idi Rayeuk, Aceh Timur.
Putri sulung John Kei, Melan Refra. Foto. TV one.
PM Albanese umumkan kabinet baru Australia,
Tim Penjinak Bom Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Aceh saat melakukan pemusnahan bom proyektil tank aktif yang ditemukan warga di Desa Lampaya, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu (10/5/2025). (Foto: Dok. Sat Brimobda Aceh)
Sri Radjasa Chandra MBA
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Ledakan Amunisi TNI di Garut Tewaskan 13 Orang, 9 di Antaranya Warga Sipil. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko bersama Ketua Bhayangkari Daerah Aceh, Ny. Rani Achmad Kartiko menggelar bakti sosial di dua gampong terpencil di Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara, Ahad (11/5).
Banda Aceh, Infoaceh.net — Layanan Public Safety Center (PSC) 119 Aceh kembali menjadi sorotan tajam setelah gagal merespons situasi darurat yang dialami seorang pasien hanya sekitar satu kilometer dari kantor PSC di Jln. Dr. Syarif Thayeb No. 11, Bandar Baru, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Meski keluarga pasien telah berulang kali menelepon, tak satu pun panggilan direspons. Ironisnya, saat mereka mendatangi langsung kantor PSC, pagar dalam kondisi tergembok dan tak ada petugas yang terlihat di pos jaga. Empat unit ambulans tampak terparkir rapi di halaman kantor—namun tak satu pun bergerak. Zainal, keluarga pasien yang mengalami sesak napas berat hingga nyaris tak sadarkan diri, menyampaikan kekecewaannya. “Ambulans ada di depan mata, fasilitas negara yang seharusnya jadi hak rakyat. Tapi kami dibiarkan panik dan kebingungan tanpa bantuan apa pun. Kami sangat marah,” ujarnya, Senin (12/5/2025). Upaya mencari pertolongan pun terus dilakukan. Zainal sempat menuju Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) dan sejumlah rumah sakit lainnya, namun tetap tanpa hasil. “Dua ambulans di IGD hanya terparkir. Saat kami minta bantuan, malah ditunjukkan daftar antrean panjang dan disuruh kembali hubungi PSC,” ungkapnya. Dalam kondisi hampir putus asa, keluarga akhirnya berhasil menghubungi PSC Banda Aceh. Satu unit ambulans dari Ulee Lheue—lokasi yang cukup jauh—baru datang dan membawa pasien ke rumah sakit. “Kami mohon Inspektorat dan Ombudsman turun tangan menyelidiki kegagalan sistem ini. Tenaga kesehatan menuntut pembayaran jasa medis dan TPP dibayar dobel. Tapi dengan pelayanan seperti ini, bagaimana mungkin masyarakat bisa ikhlas?,” tegas Zainal. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar terkait efektivitas layanan darurat di Aceh serta akuntabilitas lembaga publik yang seharusnya sigap dan tanggap menghadapi situasi darurat.
Habib Rizieq dalam kanal YouTube Cerita Untungs, dikutip Minggu (12/5/2025).
Enable Notifications OK No thanks