Lewat ITEC, Aceh dan Kepulauan Andaman-Nikobar Tingkatkan Kemitraan Dua Kawasan

Plt Asisten II Setda Aceh Ir Mawardi, foto bersama Konsulat Jenderal India di Medan Shubham Singh saat menghadiri ITEC Training Programmes Andaman & Nikobar Island - Aceh Connectivity di Hotel Hermes Palace Banda Aceh, Ahad (5/11)

BANDA ACEH – Pemerintah Aceh mengapresiasi Pemerintah India yang telah mendorong kerja sama dan memberikan dampak yang signifikan terhadap upaya meningkatkan kemitraan antara Aceh dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar, India.

Hal tersebut disampaikan Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh Mawardi usai menghadiri Hight Tea Reception for Indian Technical and Economic Cooperation (ITEC) Participant 2023/2024, di Hermes Palace Hotel, Ahad sore (5/11/2023).

“Apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada Bapak Shubham Singh, selaku Konsul Jenderal India yang telah berbaik hati menyelenggarakan acara ini untuk mendorong dan meningkatkan kerja sama antara Aceh dan Kepulauan Andaman dan Nikobar, India,” ujar Mawardi.

Mawardi mengungkapkan, bagi Pemerintah Aceh, kerja sama Aceh – Kepulauan Andaman dan Nikobar, India, melalui program ITEC merupakan salah satu implementasi penting bagi peningkatan kemitraan kedua kawasan.

“Sepanjang perjalanan kerja sama ini, menurut pandangan kami, kedua belah pihak pernah mengalami pasang surut dalam membangun dan mempertahankan kerja sama ini. Saya yakin pengalaman dan tantangan ini tidak hanya memperkuat tetapi juga mendekatkan kedua belah pihak,” kata Mawardi.

Mawardi menjelaskan, program Kerja Sama Teknis dan Ekonomi India (ITEC) merupakan peluang besar bagi Aceh untuk meningkatkan sumber daya manusia dan pelayanan publik.

“Pemerintah Aceh meyakini melalui Pelatihan ITEC, para peserta dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya, tidak hanya dengan keterampilan profesional namun juga mempersiapkan para peserta, dalam menghadapi makin kompetitifnya persaingan global, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan meningkatkan perekonomian Aceh,” sambung Mawardi.

Karena itu, sambung Mawardi, Pemerintah Aceh menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Pemerintah India, khususnya kepada HE Mr Shubham Singh, Konsul Jenderal India, yang telah mengundang 60 anggota Pemerintah Aceh untuk menjalani berbagai pelatihan dari program pelatihan Pemerintah India di bawah ITEC.

“Saat pertemuan tadi, kita semua tentu dapat melihat dari wajah dan semangat peserta di Aceh selama proses pendaftaran hingga mereka tidak sabar untuk berangkat ke India untuk menjalani kursusnya. Secara lebih luas, yang terpenting pelatihan ini akan mempererat kerja sama dan kemitraan demi kemaslahatan kita bersama,” kata Mawardi.

Mawardi menambahkan, pelatihan ini juga akan menekankan eksistensi, peran dan kontribusi India khususnya di Aceh. Pemerintah Aceh berharap, program ini menjadi program kemitraan berkelanjutan antara India dengan Aceh.

Kepada para peserta pelatihan ITEC Aceh, Mawardi juga berpesan manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dan selalu menjaga nama baik Aceh di negara lain, karena para peserta akan mewakili dan menggambarkan wajah Aceh di negara lain.

“Karena itu, kami mengajak para pemangku kebijakan untuk mendukung kerja sama ini dan menciptakan konektivitas yang lebih besar antara Sabang dan Kepulauan Andaman dan Nikobar, serta antara Aceh dan India. Untuk Bapak Shubham, kami akan memberikan segala bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk menyukseskan kerja sama ini,” pungkas Mawardi.

Kegiatan ini turut dihadiri Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar. Pada kesempatan tersebut, Wali Nanggroe mengajak para pemangku kebijakan di Aceh untuk memperluas kerja sama dengan Pemerintah India.

“Sesuai dengan tema Pekan Kebudayaan Aceh ke-8, maka kita harus memanfaatkan kerja sama ini secara lebih luas termasuk melirik potensi rempah kita untuk dikembangkan oleh kedua wilayah ini, sehingga memberi dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat kita dan bagi kedua wilayah,” ujar Wali Nanggroe.

Kegiatan ini turut dihadiri Kadis Perhubungan Aceh Teuku Faisal, Rektor Universitas Syiah Kuala Prof Marwan, serta para alumni ITEC Aceh. (IA)

Tutup