Literasi Rendah, Masih Banyak Warga Aceh Tak Paham Produk Keuangan
INFOACEH.NET, ACEH BARAT — Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Aceh Daddi Peryoga menekankan pentingnya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Provinsi Aceh.
Hal itu mengingat hasil survei tahun 2022 menunjukkan tingkat literasi keuangan di Aceh masih rendah.
Terdapat selisih atau gap sebesar 40 persen masyarakat yang menggunakan layanan keuangan, namun belum sepenuhnya memahami produk keuangan yang mereka gunakan.
Tingkat literasi keuangan masyarakat Aceh saat ini sebesar 49,87 persen, sedangkan tingkat inklusi keuangan sebesar 89,87 persen, sehingga terdapat selisih 40 persen.
“Kesenjangan ini menunjukkan betapa pentingnya peran OJK dan seluruh lembaga jasa keuangan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat,” ujar Daddi Peryoga.
Karena itu, OJK terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat khususnya generasi muda agar dapat mempersiapkan masa depan lebih sejahtera.
Untuk mendukung upaya tersebut, OJK Aceh bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Aceh, TPAKD Aceh Barat, Industri Jasa Keuangan (IJK) dan Universitas Teuku Umar (UTU) menyelenggarakan kegiatan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dalam rangka Hari Indonesia Menabung (HIM) 2024 di Auditorium Universitas Teuku Umar, Banda Aceh, Selasa (27/8/2024).
Kepala OJK Provinsi Aceh Daddi Peryoga dan Pj Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi serta perwakilan IJK turut hadir dalam kegiatan yang diikuti 1.000 peserta yang terdiri atas 750 siswa SD, SMP, dan SMA se-Aceh Barat serta 250 mahasiswa.
“Melalui GENCARKAN ini, kami berupaya mendorong peningkatan literasi keuangan di seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Aceh Barat,” ujar Daddi.
Daddi mengungkapkan program satu rekening satu pelajar (KEJAR) yang telah berjalan di Aceh menunjukkan hasil menggembirakan. Hingga Juni 2024, telah dibuka sebanyak 1,07 juta rekening Simpanan Pelajar (Simpel) dengan total nilai mencapai Rp 251,45 miliar.
Ia berharap, kegiatan ini dapat terus mendorong budaya menabung sejak dini di kalangan pelajar.