Maskapai Baru Indonesia Airlines Milik Pengusaha Aceh, Berkantor di Singapura
Sedangkan jabatan direktur komersial diisi sosok yang telah bekerja lebih dari 21 tahun di berbagai maskapai besar, seperti Emirates sampai Asiana Airlines.
Begitu pula departemen operasi penerbangan dipimpin salah satu pilot terbaik Indonesia yang saat ini bekerja di maskapai asing. Lalu, posisi direktur produk dan layanan bakal diisi sosok inspiratif dari Brunei Darussalam yang telah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun.
“Layanan kabin menjadi salah satu perhatian khusus CEO (Iskandar), di mana untuk menghasilkan layanan kabin terbaik ia telah merekrut seorang manajer awak kabin dari British Airways yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA) dan seorang wakil manajer awak kabin dari Emirates,” tutup laporan tersebut.
Iskandar lahir pada 7 April 1983 di Bireuen, Aceh. Karier awal Iskandar di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, selepas musibah tsunami. Ia juga diklaim sempat bergabung dengan PT PLN (Persero) pada 2006-2009, sebelum banting setir ke dunia perbankan dan asuransi.
Pada 2015, Iskandar memutuskan keluar dari dunia perbankan dan mengembangkan proyek kelistrikan di Indonesia. Sampai pada akhirnya terbentuk Calypte Holding Pte. Ltd.
Calypte adalah perusahaan pengembang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian yang berkantor pusat di Singapura. Salah satu proyek raksasa Iskandar Cs lainnya adalah pembangkit listrik tenaga surya 2.500 megawatt di Riau.