Menteri Pertanian Optimis Indonesia Segera Ekspor Jagung
ACEH BESAR – Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengaku optimis, masifnya gerakan tanam jagung di Indonesia akan berimbas positif bagi peningkatan produksi jagung.
Dengan gerakan bersama, Mentan bahkan optimis, tiga tahun mendatang Indonesia mampu melakukan ekspor jagung.
Hal tersebut disampaikan Mentan usai melakukan panen jagung bersama Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya, di lahan seluas 5 hektar, di Batalyon 112/Dharma Jaya, Gampong Deunong, Kecamatan Darul Imarah, Selasa (6/2/2024).
“Kalau gerakan kita seperti ini, paling lambat 3 tahun kita sudah bisa kembali melakukan ekspor. Kalau gerakannya seperti yang dilakukan Pak Gubernur Aceh dan Pak Pangdam, bahkan saya optimis bisa lebih cepat Indonesia melakukan ekspor jagung,” kata Mentan.
Mentan mengungkapkan, saat ini angka impor jagung Indonesia itu angkanya masih kecil hanya dikisaran 250 ribu ton.
Jika gerakan tanam jagung bisa massif dilakukan, maka Aceh saja sudah mampu menutupi kebutuhan tersebut.
“Jika per hektar mampu menghasilkan 5 ton minimal per hektarnya, maka hanya dibutuhkan 100 hektar lahan. Dan Aceh saja akan mampu menyelesaikan. Ini hanya masalah kecil Cuma ceritanya saja yang besar. Seperti food estate, yang diperdebatkan itu yang 600 hektar. Kami sudah tanam, sudah panen tapi tetap saja diperdebatkan,” kata Mentan.
Bantu Bibit untuk 60 Ribu Hektar Lahan di Aceh
Pada kesempatan tersebut, Amran juga menegaskan, Kementan akan mendukung penuh Aceh dalam upaya menggerakkan penanaman jagung di Tanoh Rencong.
“Bu Kadis, mau tanam berapa jagung di Aceh?” tanya Mentan kepada Kepala Dinas Pangan Aceh Cut Huzaimah.
“Saya sudah ajukan 60 ribu Pak,” jawab Cut Huzaimah.
“Siap, 100 ribu pun saya berikan. Daerah itu mudah, didukung penuh. Dipermudah pupuknya, diberikan bibit benih gratis, selesai. Yang terpenting adalah, jika ini menguntungkan maka masyarakat akan terus menanam, terus berproduksi Bulog menjaga dan memastikan agar harganya tidak jatuh harus diserap. Jadi, Pemerintah peduli pada sarana produksi namun hal yang juga tak kalah penting adalah peduli pada hasil akhir, yaitu harga,” ujar Amran tegas.