Naikkan Tarif dan Tak Dukung PON, Hotel Kyriad Muraya Dinilai Hanya Cari Untung di Aceh
Yusuf menjelaskan, berdasarkan informasi keluhan para tamu PON, sejumlah penginapan atau hotel yang dikabarkan tidak mendukung PB PON XXI Aceh-Sumut wilayah Aceh di antaranya : Hotel Kyriad Muraya, Hotel Seventeen, Hotel Kumala, Hotel Grand Mahoni, Hotel Hiphop, Hotel Ayani, Hotel 61, Hotel Hijrah Lambaro, Hotel Diana, Hotel Parkside Alhambra Simpang 5, Hotel Fhandika Boutique Inc dan Hotel Wisata.
“Hotel-hotel ini terkesan hanya hanya berpikir mengambil keuntungan yang besar saja di Aceh selama ini tanpa mendukung program-program dari pemerintah Aceh. Untuk itu Pemerintah juga harus tegas jangan sampai membiarkan prilaku tak wajar dari sejumlah manajemen hotel tersebut,” ujar orator lainnya.
Melihat kondisi di atas atas nama mahasiswa dan pemuda Aceh demonstran mendesak Aparat Penegak Hukum baik Bareskrim Mabes Polri maupun KPK untuk mengusut tuntas indikasi penyelewengan anggaran PON XXI Aceh-Sumut baik dalam pengadaan sarana dan prasarana maupun pengadaan konsumsi.
Mendesak Pemerintah Aceh untuk memberikan sanksi tegas kepada hotel-hotel yang tidak mendukung pelaksanaan PON XXI Aceh Sumut.
Meminta Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Aceh memblokir kerja sama dengan hotel-hotel yang tidak mendukung pelaksanaan PON Aceh Sumut.
Dalam aksi demo tersebut, mahasiswa juga terlihat membawa sejumlah poster, di antaranya bertuliskan “Blokir kerja sama Pemerintah Aceh dengan Hotel Kryad Muraya”.
Kemudian juga ada poster bertuliskan “Kyriad Muraya jangan pikirin untung besar saja di Aceh”. Setelah melakukan aksi demo, Mahasiswa membubarkan diri dengan damai.