Selasa, 16 Agustus 2022
27 °c
Banda Aceh
27 ° Sel
28 ° Rab
27 ° Kam
27 ° Jum
InfoAceh.net
No Result
Tampilkan Semua
Selasa, 16 Agustus 2022
InfoAceh.net
27 °c
Banda Aceh
27 ° Sel
28 ° Rab
27 ° Kam
27 ° Jum
No Result
Tampilkan Semua
InfoAceh.net
No Result
Tampilkan Semua

OJK: Tingkat Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah di Aceh Masih Rendah

Kurang pemahaman literasi akan terjebak investasi bodong

Oleh Redaksi
Selasa, 14 September 2021 | 20:02 WIB
IMG-20210914-WA0100

Webinar literasi keuangan syariah yang digelar JMSI Aceh bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh, Selasa (14/9)

FacebookWhatsappTwitterTelegram

BANDA ACEH – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Yusri diwakili Moishe Sagir menilai, penerapan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Aceh berhasil.

Hal itu dilihat dari peningkatan jumlah nasabah maupun keinginan untuk menerapkan lembaga keuangan Syariah di Aceh sejak tahun 2019.

Namun, apabila kurang pemahaman terhadap literasi maupun investasi, maka bisa terjebak investasi bodong.

“Prosesnya cukup berhasil dari yang tadinya konvensional menuju syariah. Saya jelaskan bahwa literasi adalah tingkat pengetahuan, sedangkan inklusi adalah tingkat pemakaian,” katanya pada webinar (seminar berbasis web) tentang literasi keuangan yang digelar Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh bekerja sama dengan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh, Selasa (14/9).

Webinar dengan tema ‘Peran dan Tantangan Media Memperkuat Literasi Keuangan Syariah Dalam Qanun LKS di Aceh’ itu dibuka oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dam menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Regional CEO 1 BSI Aceh Wisnu Sunandar, dari OJK Aceh, Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo dan Ketua Umum JMSI Teguh Santosa.

Moishe Sagir menilai, secara nasional di tahun 2019 tingkat inklusinya 75 persen. Sedangkan di Aceh, tingkat inklusi lembaga keuangan rata-rata di atas nasional. Dari target inklusi keuangan nasional 75 persen, Aceh sudah 86 persen. Sementara, dari target literasi secara nasional 35 persen, Aceh sudah 44 persen.

“Hal yang cukup mengejutkan, untuk Aceh sendiri, baik tingkat literasi maupun inklusi syariah itu masih rendah. Inklusi 20,21 persen dan literasi 18, 64 persen. Artinya, masyarakat memakai (lembaga keuangan Syariah), tetapi belum memahami produk tersebut. Itu berakibat buruk dan bisa terjebak dalam investasi bodong,” katanya.

Untuk itu, Moishe juga mengharapkan peran media dalam mewujudkan target pemahaman literasi dan inklusi keuangan syariah di Aceh.

Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyampaikan, penerapan Qanun Aceh Nomor 11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) memiliki banyak tantangan dan kendala.

Meskipun demikian, Gubernur Nova yakin, tantangan dalam penerapan qanun dimaksud dapat dilalui dan harus dihadapi secara bersama-sama.

Lebih lanjut gubernur mengatakan, Pemerintah Aceh berkomitmen untuk mendukung berkembangnya ekosistem ekonomi Syariah di Aceh. “Alhamdulillah dengan terbitnya qanun LKS, dukungan ke arah tersebut menjadi semakin kuat.
Bahwa ada pro dan kontra di tengah masyarakat, tentu itu hal yang lazim dan harus dihadapi bersama,” ujarnya.

Dikatakannya, Pemerintah Aceh sebagai unsur eksekutiif dalam pemerintahan di Aceh berdiri di posisi paling depan dalam mendukung Qanun LKS.

“Kami sepakat, bahwa apapun pro kontranya mari kita selenggarakan dulu qanun ini, sesuai dengan pasal pasalnya, bahwa kemudian ada kendala, atau penyesuaian tentu akan kita lihat kembali,” katanya.

Penerapan Qanun LKS di Aceh, kata Nova, sebagai upaya mewujudkan ekonomi syarah, termasuk didalamnya sebagai sistem Lembaga keuangan yang didasarkan upaya mencari kridhaan Allah SWT.

“Kemudian juga didasari niat masyarakat Aceh. Kendala yang ada insya Allah akan kita cari solusi bersama,” kata gubernur.

Gubernur mengatakan, tantangan terbesar bagi Lemerintah Aceh saat ini untuk menyelaraskan sistem adalah permasalahan literasi.

Ketidaktahuan masyarakat terhadap jasa keuangan Syariah menjadi masalah tersendiri yang secara bersama sama harus dihadapi.

Untuk itu, gubernur berharap, media berperan aktif mengedukasi masyarakat dan memberikan pemahaman tentang literasi keuangan syariah di Aceh.

“Tentu Lembaga Keuangan Syariah maupun media, harus memahami tentang literasi itu sendiri. Sehingga dapat menghasilkan produk jurnalistik yang berkualitas dan dapat memberikan pesan yang jelas kepada masaryakat,” harapnya.

Dukung Penuh LKS di Aceh

Regional CEO 1 BSI Aceh Wisnu Sunandar mengatakan, pihaknya memerikan dukungan penuh atas penerapan Qanun LKS di Aceh. Dikatakannya, merger sejumlah perusahaan BUMN sektor perbankan seperti BRI Syariah, BNI Syariah dan BSM sebagai upaya menerapkan lembaga keuangan dengan system syariah di Indonesia.

“Tujuan merger ini, Indonesia sebagai negara yang berpenduduk muslim terbesar punya bank syariah terbesar. Alhamdulillah, pasca mesger, asset BSI sebesar Rp 240 triliun,” ungkapnya, seraya menjelaskan BSI berupaya terus dan berpartisipasi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Aceh.

Dikatakannya, BSI bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh stakeholders termasuk media, sehingga masyarakat menjadi paham tentang lembaha keuangan syariah.

“Ini sangat kami perlukan dalam rangka meningkatkan pemahaman literasi dan inklusi keuangan syariah,” katanya.

Lebih lanjut, Wisnu mengatakan, setiap kegiatan yang dilakukan BSI tetap bersinergi dengan dengan media untuk disampaikan kepada seluruh masyarakat. “Saya berharap media terus menyosialisasikan bagaimana literasi dan inklusi keuangan Syariah itu sendiri,” katanya.

Melihat potensi besar berkembangnya Lembaga keuangan Syariah di Aceh, Wisnu optimis, BSI akan berkembang di Aceh. “Kami memiliki misi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Aceh. Mohon izin pak gubernur agar kami diizinkan memberikan kontribusi dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Aceh. Kita akan terus memberikan layanan Syariah yang modern kepada para nasabah,” katanya.

Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo banyak mengupas tentang peran BSI dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan perbandingan antara pertumbuhan Lembaga keuangan syariah di Indonesia dan di sejumlah negara seperti Malaysia maupun negara-negara di timur tengah.

Di sisi lain, dia juga mengakui, Aceh memiliki banyak potensi dalam pengembangan Lembaga keuangan Syariah. “Dengan dukungan perbankan Aceh akan terus maju,” katanya.

Digitalisasi harus Disyukuri, Namun Jadi Tantangan

Ketua Umum JMSI Teguh Santosa yakin, sistem syariah bisa menjadi penopang sistem keuangan di Indonesia. Kolaborasi antara JMSI dengan lembaga keuangan syariah, merupakan hal menarik untuk memberikan pemahaman yang tepat tentang lembaga keuangan syariah itu sendiri. (IA)

Dapatkan kabar harian terbaru dari INFOACEH.NET

Berhenti Berlangganan

Berita Terkait

IMG-20220815-WA0079

175 Produk Lokal Aceh Besar Dipamerkan Pada UKM Fair Bandara SIM

Senin, 15 Agustus 2022
PLN Aceh melaksanakan penandatanganan berita acara financial date Pembangkit Listrik Tenaga Mikro (PLTM) Pantan Cuaca, dengan PT Hidro Jaya Kontruksi pada Jum'at, 12 Agustus 2022.

PLN Teken Pembiayaan Energi Terbarukan PLTM Pantan Cuaca 4,5 MW di Gayo Lues

Minggu, 14 Agustus 2022
Pemko Banda Aceh lelang pengelola bangunan kuliner Tepi Kali Peunayong

Pemko Banda Aceh Lelang Pengelola Bangunan Kuliner Tepi Kali Peunayong

Sabtu, 13 Agustus 2022
Bank Aceh Syariah akan menggelar sepeda santai ‘Gowess Action Bank Aceh Syariah’, pada Ahad (28/8/2022) di Banda Aceh

Semarakkan HUT ke-49, Bank Aceh Syariah Gelar Gowess Action

Sabtu, 13 Agustus 2022
Lainnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Infoaceh.net di kanal Telegram “Info Aceh Update”. Klik t.me/infoacehnet untuk bergabung.


IMG-20220730-WA0009
IMG-20220729-WA0000

TRENDING HARI INI

Satu tiang bendera masih kosong di halaman depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, yang hingga 17 tahun perdamaian belum juga dikibarkan bendera Aceh

17 Tahun Damai Aceh: Kejelasan Bendera Aceh Dipertanyakan, Untuk Apa Tiang Kosong di DPRA?

14 Agustus 2022

Koordinator Zikir Rateb Siribee Tgk Syukri Daud Pango

Didukung Pj Gubernur, Tgk Syukri Pango Ajak Masyarakat Hadiri Zikir Rateb Siribee di Masjid Raya

12 Agustus 2022

Ketua Umum DPP PAR Ir Khaidir TM MM menyerahkan berkas pendaftaran kepada Ketua KIP Aceh Syamsul Bahri menjelang penutupan, Ahad malam (14/8)

Jelang Penutupan, Partai Amanah Reformasi Daftar ke KIP Aceh

15 Agustus 2022

Ketua DPRA Saiful Bahri

Ketua DPRA: Sejak MoU Helsinki Diteken, Mimpi GAM untuk Merdeka dari NKRI Tertunda

15 Agustus 2022

Darmansah SPd MM akan dilantik menjadi Pj Bupati Abdya

Darmansah Akan Dilantik Jadi Pj Bupati Abdya

13 Agustus 2022

IMG-20220729-WA0035

TERKINI

IMG-20220816-WA0003

Jamu Makan Siang Paskibraka Aceh, Pj Wali Kota Ingatkan Tiga Hal

3 jam lalu

Menko Polhukam Mahfud MD berbicara pada peringatan 17 tahun Aceh damai, di hadapan tokoh asal Aceh yang tergabung dalam Dewan Pengurus Pusat Diaspora Global Aceh, di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Senin (15/8)

17 Tahun Perdamaian, Mahfud Ajak Masyarakat Aceh Jaga Persatuan Bangsa

3 jam lalu

Prof Dr Herman Fithra saat mendaftar sebagai Bakal Calon Rektor Universitas Malikussaleh Lhokseumawe periode 2022-2026

Empat Kandidat Mendaftar Bakal Calon Rektor Unimal Lhokseumawe, Ini Namanya

3 jam lalu

IMG_20220815_231154

Dilantik Pj Bupati Abdya, Darmansah Tak Terlibat Partai Politik

5 jam lalu

IMG-20220815-WA0082

Lomba Perahu Hias dan Dayung Perahu Karet Meriahkan Festival Merah Putih Krueng Aceh

5 jam lalu

IMG-20220729-WA0001
IMG_20220723_062307_190
IMG-20220726-WA0000
IMG-20220702-WA0024
  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

e-Mail : [email protected]

© 2020-2021 PT INFO ACEH NET

No Result
Tampilkan Semua
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga

© 2020-2021 PT INFO ACEH NET