Pasar Al Mahirah Lamdingin, Kota Banda Aceh diresmikan dengan pengguntingan pita di pintu masuk pasar oleh Plt. Gubernur Aceh, diwakili Sekda Taqwallah bersama Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dan wakilnya Zainal Arifin Selasa (7/7).
Banda Aceh – Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah diwakili Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah meresmikan Pasar Al Mahirah Lamdingin, Kota Banda Aceh yang terletak di Jalan Syiah Kuala, Gampong Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Selasa (7/7).
Peresmian Pasar Al Mahirah Lamdingin yang merupakan relokasi dari Pasar Peunayong tersebut, ditandai dengan pengguntingan pita di pintu masuk pasar oleh Taqwallah bersama Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dan wakilnya Zainal Arifin.
Turut hadir unsur Forkopimda Aceh, unsur Forkopimda Banda Aceh, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Otorisasi Jasa Keuangan (OJK) Aceh, para Kepala SKPK Banda Aceh terkait serta tokoh masyarakat.
Plt. Gubernur Aceh dalam sambutannya yang dibacakan Taqwallah, menyebutkan Pasar Al Mahirah Lamdingin mulai menggantikan keberadaan Pasar Peunayong yang selama ini sudah sangat padat seiring pertambahan penduduk dan bertambahnya jumlah pedagang.
“Akibatnya pasar tersebut selama ini terkesan kumuh dan kotor. Pasca relokasi, Pasar Peunayong akan dijadikan kawasan kuliner dan wisata, sebagai bagian dari revitalisasi Krueng Aceh,” ujarnya.
Plt. Gubernur mengucapkan terima kasih kepada Pemko Banda Aceh yang telah mengaktifkan pasar tersebut untuk membangkitkan ekonomi warga di tengah pandemi COVID-19.
Tak lupa ia mengingatkan masyarakat, khususnya para pedagang dan pembeli melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas pasar agar tetap produktif dan aman dari COVID-19.
Selain itu, gubernur mengatakan, untuk memajukan Pasar Al Mahirah dibutuhkan komitmen semua pihak, baik pedagang maupun masyarakat sebagai pembeli. Komitmen termasuk untuk sama-sama memanfaatkan serta menjaga pasar beserta semua fasilitasnya dengan baik.
Kemudian Pemko Banda Aceh juga diminta terus mengevaluasi operasional Pasar Al Mahirah. “Setiap ditemukan kelemahan agar segera diperbaiki, sehingga tujuan relokasi pasar itu untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pedagang dan masyarakat dapat terwujud,” harapnya.
Di mata Nova Iriansyah, Pasar Al Mahirah memiliki peran penting bagi masyarakat Banda Aceh khususnya dan Aceh pada umumnya. “Pasar ini dapat menjadi pilot project bagaimana seharusnya pasar dan fasilitas pendukungnya ditata dengan baik, bersih, dan indah,” sebutnya.
“Hal lainnya, Pasar Al Mahirah Lamdingin berperan penting dalam penataan ruang kota Banda Aceh yang gemilang sesuai program Pemko Banda Aceh saat ini,” ujar Taqwallah mengutip sambutan Plt Gubernur Aceh.
Lebih lanjut ia menyebutkan, keberadaan Pasar Al Mahirah juga mendukung dua program unggulan Pemerintah Aceh, yaitu ‘Aceh Meugoe dan Meulaot’, serta ‘Aceh Seumeugot’.
Program ’Aceh Meugoe dan Meulaot’ salah satunya fokus pada penyediaan sarana pendukung bagi nilai tambah dan akses pasar yang lebih luas terhadap produk pertanian, peternakan dan perikanan.
Sementara program ’Aceh Seumeugot’ adalah kebijakan dalam memastikan tersedianya sarana dan prasarana secara cerdas dan berkelanjutan yang menjadi daya ungkit pembangunan ekonomi.
“Karenanya Pemerintah Aceh berharap operasional Pasar Al Mahirah dan revitalisasi Krueng Aceh dapat berjalan dengan baik,” kata Taqwallah mengakhiri sambutan gubernur. (IA)