Pasar Murah Se-Aceh, Pembeli Ikuti Protokol Kesehatan
Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Dyah Erti Idawati, membuka pasar murah di Peukan Bada Aceh Besar.
Aceh Besar — Pemerintah Aceh resmi membuka pasar murah di seluruh Aceh. Seremonial pembukaan dilakukan di halaman Masjid Maharaja Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Rabu (13/5).
Menariknya seluruh masyarakat yang datang membeli sepenuhnya mematuhi protokol kesehatan pencegahan Coronavirus Disease (Covid-19).
“Mulai hari ini hingga tiga hari ke depan kegiatan ini akan kita langsungkan di tempat-tempat yang berbeda,” ujar Dyah Erti Idawati, Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Aceh, saat membuka pasar murah, Rabu (13/5).
Turut hadir Plt. Kadis Perindag Aceh, Muslem Yacob, Kepala Perum Bulog Divre Aceh, Irsan Nasution, Karo Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, Sekda Aceh Besar Iskandarvserta Kadis Perindag Aceh Besar, Taufik.
“Apresiasi saya kepada panitia. Hari ini semua yang datang mematuhi imbauan protokol kesehatan. Semua memakai masker, semua menjaga jarak sesama” kata Dyah lagi.
Dyah berharap pasar murah yang diselenggarakan pemerintah tersebut bisa menghasilkan daya guna yang maksimal. Artinya, mereka yang membeli adalah masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke bawah sehingga manfaatnya betul-betul dirasakan masyarakat.
Plt Kadis Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Muslem Yacob, menyebutkan pasar murah yang digelar bekerja sama dengan Bulog Divisi Regional Aceh tersebut, dilaksanakan di seluruh Aceh sesuai perintah Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
Hanya saja Kabupaten Simeulue tidak digelar pada hari ini, karena pelaksanaannya disesuaikan jadwal kapal yang berlayar ke pulau itu.
“Tujuannya meringankan beban masyarakat terutama di masa pandemi Covid-19. Kegiatan ini sebagai bentuk bagaimana hadirnya pemerintah di tengah pandemi seperti ini,” kata Muslem.
Ia menyebutkan, sedikitnya ada empat komoditi yang dijual di pasar murah. Ada beras 10 kg yang dijual Rp 85 ribu, minyak goreng isi 2 liter dijual Rp 24 ribu, tepung terigu Rp 7 ribu dan telur Rp 28 ribu per papan. Harga itu sepenuhnya sudah disubsidi pemerintah. Besaran subsidinya, beras, tepung dan minyak goreng seharga Rpv3 ribu dan telor Rp 250 per butirnya.
Selain itu, masyarakat yang berbelanja juga diberikan kemudahan mendapatkan gula pasir yang dijual Rp 19 ribu per dua kilogram. Harga gula di pasaran saat ini mencapai Rp 16 ribu per kilogram.
Muslem menyebutkan, pihaknya bersama Bulog Aceh yang hari ini menyelenggarakan pasar murah, akan mencari waktu lain khusus untuk menjual gula dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Tujuannya di samping untuk meringankan beban masyarakat juga menstabilkan harga,” sebutnya. Pemerintah, kata Muslem, menjamin ketersediaan bahan pokok di bulan Ramadan dan menyambut lebatan Idulfitri 1441 H.
Sekda Aceh Besar, Iskandar menyebutkan pasar murah akan digelar di beragam lokasi bahkan daerah-daerah terpencil. Di Aceh Besar, selain digelar di Peukan Bada, pada Kamis (14/5) juga digelar di Kecamatan Ingin Jaya. Sementara pada Jum’at (15/5) bakal dibuka di Kecamatan Simpang Tiga dan di Pulo Aceh pada hari Minggu (16/5).
“Kegiatan ini sebagai langkah strategis mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok di bulan puasa dan menjelang Hari Raya Idulfitri,” kata Iskandar didampingi kadisperindag Aceh Besar Taufik.
Taufik menambahkan agar setiap pengunjung dan pembeli wajib memakai masker saat berbelanja. Namun bagi mereka yang lupa, pihaknya menyediakan masker yang dibagikan secara cuma-cuma. Pengunjung, kata dia, juga diperiksa suhu tubuh dan diminta mencuci tangan dari wadah yang sudah disiapkan.
“Area ini sudah kita semprot disinfektan. Jadi insya Allah aman, harapan kami masyarakat pun ikut mematuhi protokol kesehatan,” harap Taufik. (IA)