BANDA ACEH — PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh terus mendorong pelanggan listrik di provinsi ini untuk migrasi ke listrik Prabayar.
Saat ini, Prabayar mendominasi jumlah pelanggan listrik di Aceh dengan membeli dan mengisi token untuk mendapatkan arus listrik.
Dari dari total 1.629.031 pelanggan listrik di Aceh, pelanggan Prabayar mencapai 874.930 atau 53,7 persen dan pelanggan Pasca Bayar berjumlah 754.101 pelanggan atau 46,3 persen.
Hal itu disampaikan General Manager PT PLN UIW Aceh Parulian Noviandri di sela-sela makan malam bersama dengan peserta media gathering PT PLN UIW Aceh di Sabang, Rabu malam (22/6/2022).
“Kita terus mendorong pelanggan listrik di Aceh untuk migrasi ke Prabayar atau listrik pintar karena banyak kelebihannya, karena pelanggan mengobrol dan mengatur pemakaian listrik sesuai kemampuannya,” terang Parulian Noviandri.
Ia juga menyebutkan, saat ini rumah tangga mendominasi jumlah pelanggan listrik di Aceh.
Jumlah pelanggan rumah tangga sebanyak 1.408.845 pelanggan atau 86,48 persen dari total pelanggan 1.629.031.
Posisi kedua ditempati kelompok Bisnis sebanyak 148.862 pelanggan atau 9,14 persen. Sosial 51.750 pelanggan atau 3,18 persen dan Pemerintah 15.265 pelanggan 0,94 persen. Industri 4.002 pelanggan dan lainnya 307 Pelanggan.
Untuk kapasitas daya listrik di Aceh saat ini sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan daya di provinsi ini.
Ada pun total daya yang ada saat ini sebesar 719,6 MW terdiri dari pasokan dari PLTU Nagan Raya 160 MW, PLTMG Arun 417 MW, PLTD 63 MW dan transfer SBU 79,6 MW.
Ia mengatakan untuk beban puncak di Aceh saat ini sebesar 505,7 MW atau terjadi surplus sekitar 200 MW.
Ia juga mengatakan pihaknya juga akan melakukan migrasi pelanggan pascabayar ke prabayar yang tersebar di seluruh Aceh.
“Kita akan terus menyosialisasi kepada pelanggan akan kelebihan yang diperoleh oleh pelanggan prabayar dibanding pascabayar,” katanya.
Sebelumnya, Plh Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UIW Aceh Rahmad Ardiansyah mengatakan media gathering yang digelar tersebut merupakan bagian memperkuat sinergi awak media dengan PLN UIW Aceh.
Dalam kegiatan tersebut turut ikut serta SRM Keuangan, Komunikasi dan Umum PLN UIW Aceh, Yusri dan sejumlah pejabat lainnya di lingkungan PLN.
Kegiatan media gathering mengusung tema “Bersama Media Membangun Sinergi Tanpa Batas” diikuti puluhan wartawan dan pimpinan redaksi dari berbagai media di Aceh.
General Manager PT PLN UIW Aceh Parulian Noviandi menyampaikan PLN terus memperkuat sinergi dan silaturahmi dengan media dalam rangka penyampaian informasi ke publik terkait program PLN dan kondisi ketenagalistrikan di wilayah kerja PLN UIW Aceh.
Maka itulah, selama berada di Kota Sabang, para wartawan dari berbagai media diajak meninjau langsung kondisi PLTD Cot Abeuk dan PLTD Aneuk Laot. Dari dua lokasi ini listrik disuplai kepada pelanggan di kota wisata.
Parulian Noviandi menyampaikan bahwa begitu besar peran media yang secara terus menerus mempublikasikan setiap hasil dan peristiwa penting yang terjadi di wilayah kerja PLN UIW Aceh.
Dirinya mengakui akan betapa besarnya peran media yang menyebar informasi tentang PLN yang terkait langsung dengan masyarakat.
Salah satu contoh, kata Parulian Noviandi, adalah situasi pada awal Juni 2022 lalu dimana hampil seluruh Aceh dilanda cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin kencang. Peristiwa tersebut mengakibatkan gangguan kelistrikan akibat jaringan listrik putus terkena pohon tumbang.
Akibat adanya pemadaman masyarakat dan pelanggan komplain dan begitu ramai di media sosial. Namun dengan adanya informasi yang dimuat di media baik cetak maupun media online, maka masyarakat sadar mengapa terjadi gangguan kelistrikan yaitu akibat cuaca ekstrem. (IA)