Pengangguran di Aceh Meningkat, Capai 149 Ribu Orang Awal 2025
Infoaceh.net, BANDA ACEH — Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat jumlah angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Aceh sebanyak 149 ribu orang atau sebesar 5,50 persen pada periode Februari 2025.
Angka pengangguran di Provinsi Aceh tersebut bertambah sebanyak 4 ribu orang dibandingkan periode Februari 2024 yang hanya 145 ribu orang.
“Angka pengangguran di Aceh bertambah 4 orang periode Februari 2025,” ujar Plt. Kepala BPS Aceh Tasdik Ilhamudin pada konferensi pers penyampaian Berita Resmi Statistik tentang keadaan Ketenagakerjaan Aceh Februari 2025, Senin (5/5/2025).
Ia menjelaskan penduduk usia kerja (umur 15 tahun ke atas) cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di Aceh.
Penduduk usia kerja pada Februari 2025 sebanyak 4.121 ribu orang, naik sebanyak 68 ribu orang dibandingkan Februari 2024. Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja, yaitu 2.705 ribu orang, sisanya termasuk bukan angkatan kerja sebanyak 1.416 ribu orang.
Komposisi angkatan kerja pada Februari 2025 terdiri atas 2.556 ribu orang penduduk bekerja dan 149 ribu orang pengangguran.
Apabila dibandingkan Februari 2024, jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 105 ribu orang, penduduk bekerja bertambah sebanyak 100 ribu
orang, sementara pengangguran bertambah sebanyak 4 ribu orang.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Februari 2025 sebesar 65,63 persen, naik 1,48 persen poin dibanding Februari 2024.
TPAK adalah persentase banyaknya angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu negara/wilayah.
Berdasarkan jenis kelamin, pada Februari 2025, TPAK laki-laki sebesar 81,29 persen, lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang sebesar 50,04 persen.
Dibandingkan Februari 2024, TPAK laki-laki mengalami penurunan sebesar 0,04 persen poin dan perempuan mengalami kenaikan, sebesar 2,99 persen poin.
Berdasarkan hasil Sakernas Februari 2025, tiga lapangan usaha dengan tenaga kerja paling banyak di Aceh adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 40,02 persen, perdagangan besar dan eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebesar 14,23 persen; serta sektor Pendidikan sebesar 7,55 persen.
Dibandingkan Februari 2024, tiga lapangan usaha yang mengalami peningkatan tenaga kerja adalah sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (1,95 persen poin).
Sektor Penganggkutan dan Pergudangan (0,79 persen poin) dan Jasa Lainnya (0,59 persen poin). Sementara tiga lapangan usaha yang mengalami penurunan tenaga kerja adalah sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (1,96 persen poin), sektor
Industri Pengolahan (1,11 persen poin) dan sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (0,81 persen).
Pada Februari 2025, penduduk bekerja di Aceh masih didominasi oleh tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu sebesar 32,81 persen.
Sementara itu, penduduk bekerja yang berpendidikan tinggi yaitu tamatan Diploma I/II/III dan Diploma IV, S1, S2, S3 sebesar 14,98 persen dan mengalami tren yang semakin meningkat dari Februari 2023.
Distribusi penduduk bekerja menurut pendidikan masih menunjukkan pola yang sama dengan Februari 2023 dan Februari 2024.
Dibandingkan dengan Februari 2024, kontribusi penduduk bekerja berpendidikan Sekolah Menengah Atas, SD ke bawah, dan Sekolah Menengah Pertama mengalami penurunan, masing-masing sebesar 1,59 persen poin, 0,73 persen dan 0,35 persen poin.
Sementara itu, penduduk bekerja dengan tingkat pendidikan Diploma IV, S1, S2, S3, Sekolah Menengah Kejuruan dan Diploma I/II/II mengalami peningkatan, dengan peningkatan terbesar pada tingkat pendidikan Diploma IV, S1, S2, S3 (1,48 persen poin).