INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Angka pengangguran di Provinsi Aceh saat ini masih tinggi, yakni berada di atas angka pengangguran nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat jumlah angka pengangguran di Provinsi Aceh sebanyak 145 ribu orang atau sebesar 5,56 persen pada periode Februari 2024. Angka pengangguran di Provinsi Aceh berkurang sebanyak 4.760 orang pada periode Februari 2023 – Februari 2024.
Sementara secara nasional, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2024 sebesar 4,82 persen, turun sebesar 0,63 persen poin dibanding Februari 2023.
Pengamat Ekonomi dan Pembangunan Aceh Dr Rustam Effendi SE M.Econ, ada terjadi sedikit penurunan pengangguran di Aceh, tapi masih relatif kecil serapannya dibanding dengan tambahan jumlah angkatan kerja.
Apalagi juga banyak lapangan usaha yang mengalami kontraksi (minus).
Beberapa lapangan usaha selama Februari 2023 – Februari 2024 mengalami penurunan jumlah penduduk yang bekerja, kecuali pertanian (bertambah 17 ribu orang), pertambangan (6 ribu), jasa penyediaan akomodasi (18 ribu orang), makan dan minum, jasa perusahaan, administrasi pemerintahan yang terjadi penambahan jumlah pekerja.
“Yang lainnya nyaris berkurang jumlah pekerjanya. Seperti industri pengolahan berkurang 37 ribu pekerja, transportasi dan pergudangan berkurang 29 ribu pekerja, dan konstruksi berkurang 9 ribu pekerja,” ungkap Rustam Effendi, Senin (13/5/2024).
Menurutnya, saat ini Aceh harus fokus untuk menggaet investasi untuk penanaman modal swasta, sehingga tidak bergantung hanya pada belanja pemerintah yakni APBA dan APBN.
“Investasi swasta diarahkan untuk membangun pabrik pengolahan terutama yang mengolah hasil-hasil pertanian termasuk hasil perikanan. Peran BUMD harus ditingkatkan, mereka tidak hanya fokus pada migas, tetapi juga pada pengolahan hasil pertanian (non migas),” ungkap Rustam Effendi yang juga Akademisi Universitas Syiah Kuala.
Ia menambahkan, dalam jangka pendek-menengah harus dibantu pengembangan UMKM, dengan memberi akses pembiayaan disertai pendampingan hingga berhasil.
UMKM ini menjadi wajah strategis bagi anak muda angkatan kerja produktif.
“Berikan skema pembiayaan dengan bunga khusus atau sistem bagi hasil yang layak. Dengan demikian, anak-anak muda ini punya peluang pekerjaan, tidak jadi pengangguran,” pungkasnya. (MUS)