Pertamina Tingkatkan Masa Pakai Pipa Bawah Laut di FT Krueng Raya
Infoaceh.net, ACEH BESAR — PT Pertamina Patra Niaga Sumbagut terus berinovasi dalam meningkatkan keandalan dan ketahanan infrastruktur energi.
Salah satu langkah strategis yang diterapkan untuk meningkatkan masa pakai (lifetime) pipa bawah laut (submarine pipeline) dengan penambahan material Heat Shrink Sleeve (selubung penyusut panas) dan Polyurethane Foam (busa poliuretan) pada sambungan lasan di Fuel Terminal (FT) Krueng Raya, Aceh Besar.
Sebelumnya telah dilakukan perbaikan sementara pada submarine pipeline (SPL) jalur penerimaan dari PLEM (Pipeline End Manifold) menuju manifold darat yang menganggu operasional penerimaan dan penimbunan BBM di FT Krueng Raya.
Perlu diketahui, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut telah melakukan perbaikan sementara pada SPL tersebut sebanyak 18 kali sejak revitalisasi pasca Tsunami Aceh 2004.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan setiap kejadian menimbulkan berbagai risiko baik dari aspek keselamatan, lingkungan, dan operasional saat penanganan.
Kegagalan material pembentuk fasilitas perlindungan pipa menjadi penyebab utama terjadinya kebocoran SPL.
Kemudian, lanjutnya, menurut statistik, korosifitas, retak, dan keausan (penurunan lifetime) adalah alasan utama yang menyebabkan kebocoran SPL.
“Karena itu, tindakan efektif untuk mencegah kebocoran adalah dengan menambahkan lapisan perlindungan tambahan pada SPL. Kami melakukan penambahan lapisan perlindungan SPL dengan material Heat Shrink Sleeve dan Polyurethane Foam pada sambungan lasan di FT Krueng Raya,” ujar Satria, Selasa (11/2).
Ia menjelaskan hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mencegah potensi kebocoran, mengimplementasikan teknologi perlindungan tambahan pada area kritis sambungan lasan pipa bawah laut.
Dengan penerapan Heat Shrink Sleeve dan Polyurethane Foam pada sambungan lasan, pihaknya dapat meningkatkan perlindungan terhadap korosi, menjaga kualitas dan proses pembangunan SPL lebih cepat dari target.