PGE Beralih Gunakan Listrik PLN, Tambah Pemasukan Negara untuk Aceh
LHOKSUKON – PT Pema Global Energi (PGE), anak perusahaan PT Pembangunan Aceh (PEMA) yang selama ini menggunakan tenaga listrik sendiri (self sufficient) dihasilkan dari pembangkit listrik turbin gas, kini beralih menggunakan listrik milik PLN.
Dengan pengalihan tersebut PGE dapat menghemat penggunaan gas sehingga menambah pemasukan negara dan Aceh khususnya.
Menurut General Manager PGE Eppy Gustiawan, saat ini PGE bekerja sama dengan PLN untuk memasok listrik di area produksi migas South Lhoksukon (SLS) dengan daya terpasang 550 kilo Volt Ampere (kVA).
Peralihan tersebut, PGE dapat menghemat penggunaan gas sekitar 0.4 – 0.6 MMscfd, jika ditambahkan dengan tekanan pipeline pressure yang dapat diturunkan sehingga sumur-sumur gas lebih optimal berproduksi maka didapatkan kenaikan produksi sebesar 5-7 MMscfd.
“Dengan langkah ini maka gas yang seharusnya menjadi bahan bakar turbine dapat dijual untuk menambah pendapatan negara dan perusahaan. Selain itu kebisingan dan emisi dari asap pembuangan yang selama ini ditimbulkan oleh gas turbine juga tidak ada lagi,” ujar Eppy Gustiawan, Rabu (24/8).
Ia menambahkan langkah tersebut merupakan komitmen dari manajemen PGE dan atas dukungan penuh dari Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dalam hal efisiensi energi dan mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor hulu migas khususnya yang berada di bawah kewenangan Aceh.
“Penghematan lainnya dengan penggunaan listrik PLN adalah biaya pemeliharaan gas turbine yang tinggi setiap tahunnya tidak diperlukan lagi. Selain itu juga menghemat penggunaan bahan bakar solar untuk Emergency Diesel Generator (EDG) sekitar 600 sampai 800 liter perhari, sehingga semua penghematan tersebut akan menjadi revenue tambahan untuk pemasukan negara, Aceh, dan juga perusahaan.
Penggunaan listrik dari PLN ini juga akan menjadi pemasukan rutin untuk PLN tentunya,” pungkas Eppy Gustiawan. (IA)