PHK Massal di Microsoft: Nadella Fokus ke AI, India Jadi Basis Inovasi Baru
Infoaceh.net – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran kembali menerpa raksasa teknologi Microsoft. Setelah memangkas 6.000 pegawai pada pertengahan Mei 2025, perusahaan yang dipimpin Satya Nadella itu kembali melakukan pemecatan terhadap ratusan karyawan di berbagai lini strategis: mulai dari teknik (engineering), produk, hukum, hingga posisi manajerial.
Nadella menyatakan bahwa PHK tersebut bukan disebabkan kinerja buruk karyawan, melainkan bagian dari restrukturisasi menyeluruh untuk menyelaraskan organisasi menuju visi AI-first.
“Ini adalah keputusan sulit, tetapi perlu, untuk menyiapkan Microsoft menghadapi transformasi teknologi berikutnya yang digerakkan oleh kecerdasan buatan,” kata CEO Microsoft, Satya Nadella.
Dalam strategi barunya, Microsoft tak sekadar memangkas tenaga kerja, tapi juga mengalihkan sumber daya dan talenta ke sektor pengembangan AI, termasuk membangun ekosistem kolaboratif di India.
Langkah konkret teranyar ialah menggandeng penyedia layanan cloud lokal, Yotta Data Services, untuk memperluas penerapan AI di India. Kemitraan ini menandai integrasi layanan Shakti Cloud milik Yotta dengan AzureAI dari Microsoft.
“Inovasi AI dalam skala besar hanya bisa dicapai lewat kolaborasi seperti ini,” ujar Puneet Chandok, Presiden Microsoft India dan Asia Selatan, Minggu (8/6).
Bagi Microsoft, India bukan hanya pasar besar tetapi juga laboratorium raksasa untuk pengembangan AI global. Puneet Chandok menyebut India sebagai negara dengan “prioritas unik” dan kesiapan digital yang tinggi.
“Microsoft ingin hadir sebagai mitra strategis India dalam menciptakan solusi AI yang relevan secara lokal namun berdampak global,” ujar Chandok.
Sejak Januari 2025, Microsoft juga telah bekerja sama dengan IndiaAI, program pemerintah di bawah Digital India Corporation, untuk membangun pusat keunggulan AI dan laboratorium produktivitas yang tersebar di berbagai kota besar.
Langkah Microsoft mencerminkan tren global di industri teknologi. Banyak perusahaan kini mengurangi beban tenaga kerja tradisional dan fokus menyiapkan kapasitas internal untuk menangkap peluang bisnis berbasis AI.
Meski Nadella menekankan PHK bukan karena performa pegawai, langkah ini tetap menimbulkan ketidakpastian di kalangan profesional teknologi. Ribuan orang kehilangan pekerjaan justru saat perusahaan mencetak pertumbuhan laba dari sektor AI dan cloud.