PLN Aceh Gelar EcoFest 2025, Ajak Kurangi Polusi Plastik
Perwakilan DLHK Aceh, Tata Alfatah, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif kolaboratif PLN bersama komunitas lingkungan. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menangani polusi plastik dan membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
“PLN telah menunjukkan bahwa tanggung jawab lingkungan adalah bagian dari bisnis modern. Kolaborasi seperti ini harus menjadi inspirasi bagi sektor lain,” kata Tata.
Sementara itu, komunitas SOBOTIK Aceh menambahkan nilai strategis dalam EcoFest melalui pendekatan teknologi dan kreativitas generasi muda dalam pengelolaan limbah.
Mereka mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomi seperti furnitur plastik, batako, hingga kerajinan tangan — mendukung SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan transisi menuju ekonomi hijau.
Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum PLN UID Aceh, Nurlana, mengatakan aksi seperti Clean Up, Bottle Up, dan Green Action merupakan bentuk nyata penerapan ekonomi sirkular di lingkungan korporasi.
“Setiap aksi kecil seperti membawa tumbler, memilah sampah, atau menanam pohon akan membawa dampak besar bila dilakukan secara kolektif,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan UID Aceh EcoFest 2025 tidak hanya menjadi perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, tetapi juga cerminan komitmen PLN UID Aceh dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi, edukasi, dan gotong royong, PLN terus mendorong langkah konkret untuk mewujudkan Aceh yang lebih hijau, sehat dan berkelanjutan.