Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Presiden Prabowo Soroti Kinerja Lambat BUMN, DPR Desak Transformasi dan Penguatan Nilai AKHLAK

Nasim menekankan bahwa BUMN telah memiliki nilai-nilai utama yang menjadi pedoman kerja, yakni AKHLAK: Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Menurutnya, bila nilai-nilai tersebut diterapkan secara konsisten, BUMN akan mampu memberikan kontribusi lebih besar bagi negara.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB, Nasim Khan

JAKARTA, Infoaceh.net – Presiden Prabowo Subianto menyoroti lambannya kinerja sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibandingkan sektor swasta.

Dalam penutupan Konferensi Internasional Infrastruktur 2025 di Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025), Presiden menyebut sektor swasta, termasuk swasta internasional, lebih efisien, modern, dan tepat waktu dalam menyelesaikan proyek infrastruktur, serta mampu menghemat anggaran secara signifikan.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB, Nasim Khan, menilai pernyataan Presiden merupakan bentuk kepedulian terhadap BUMN. Ia menganggap ini sebagai momentum untuk mendorong transformasi dan peningkatan kinerja BUMN ke depan.

“Pernyataan Presiden menunjukkan harapan agar BUMN bisa lebih maju dan berkembang. Ini momentum tepat untuk BUMN semakin berkarya dan memberi manfaat yang lebih besar dibanding sektor swasta,” ujar Nasim, Jumat (20/6/2025).

Nasim menekankan bahwa BUMN telah memiliki nilai-nilai utama yang menjadi pedoman kerja, yakni AKHLAK: Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Menurutnya, bila nilai-nilai tersebut diterapkan secara konsisten, BUMN akan mampu memberikan kontribusi lebih besar bagi negara.

Lebih lanjut, Nasim menyatakan kritik Presiden tidak muncul tanpa alasan. Ia mengakui adanya sejumlah tantangan struktural yang menyebabkan BUMN kerap dianggap kurang efisien dibanding perusahaan swasta.

“BUMN punya misi ganda: selain mengejar keuntungan, juga menjalankan peran sosial dan pembangunan nasional. Ini berbeda dengan swasta yang hanya fokus pada profit,” jelasnya.

Nasim menjelaskan, berbagai faktor seperti struktur organisasi yang kompleks, kewajiban mematuhi regulasi pemerintah, hingga campur tangan politik, membuat pengambilan keputusan di tubuh BUMN kerap terhambat.

Selain itu, jaminan dukungan modal dari negara terkadang membuat manajemen tidak terdorong untuk melakukan efisiensi secara optimal.

“BUMN sering diminta menyerap tenaga kerja sebagai bagian dari kebijakan politik. Ditambah lagi, banyak keputusan yang cenderung lambat karena harus melewati prosedur birokrasi yang panjang,” tambahnya.

Ia juga menyoroti kultur kerja di sebagian BUMN yang dinilai masih kurang dinamis dan inovatif. Untuk itu, Nasim menawarkan sejumlah solusi strategis guna memperbaiki performa BUMN.

Pertama, ia menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas. “Semua pengeluaran harus dipublikasikan secara terbuka dan diaudit independen, agar potensi pemborosan dan korupsi bisa ditekan,” katanya.

Kedua, Nasim menyarankan agar pengelolaan BUMN lebih banyak melibatkan profesional berkompetensi tinggi, bukan berdasarkan kedekatan politik. “Meskipun mengemban misi sosial, BUMN harus tetap dikelola dengan prinsip bisnis yang sehat, seperti efisiensi, manajemen risiko, dan pengukuran kinerja,” tegasnya.

Ia juga mendorong pemanfaatan teknologi digital, seperti pengadaan secara online dan sistem pelaporan real-time, guna mempercepat proses dan menekan pemborosan.

Terakhir, Nasim mengingatkan agar setiap proyek BUMN dievaluasi secara ketat berdasarkan manfaat ekonomi. “Jika proyek tidak layak secara ekonomi, sebaiknya ditunda atau bahkan dibatalkan, daripada hanya jadi alat pencitraan politik,” pungkasnya.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Hot! Rekaman Telepon dengan Eks PM Kamboja Bocor, Si Cantik PM Thailand Terancam Lengser
Aksi 3 Kader PMII Ditindak secara Represif, Ketum: Mas Wapres Baper?
Petinggi KKB Ngamuk Gegara Istri Selingkuh dengan Anak Buah, 3 Warga Sipil Tewas Di-dor
Ketua IAD Wilayah Aceh, Juraidah melakukan kunjungan ke Dekranasda Aceh Besar di Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Jum'at (20/6). (Foto: Ist)
Kapal Induk AS 'Menghilang' di Dekat Aceh, Teori Konspirasi soal Perang Iran Bermunculan
Dugaan Invisible Hand di Belakang Tito Karnavian Perlu Diusut
Siapa Sosok Febrian Alaydrus? Akun Pilot yang Tipu Staf Presiden Prabowo Kani Dwi Haryani
TNI Respons Kapal Induk USS Nimitz Lewat Perairan Aceh Menuju Teluk Persia
Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syafruddin
Pendidikan Kunci Pemutus Rantai Kemiskinan, Komisi VIII: Pesantren Berpotensi Jadi Motor Pemberdayaan
Tanah wakaf Lapangan Blang Padang Banda Aceh. (Foto: Ist)
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem
Dua ekor anjing pelacak (K9) dikerahkan oleh Polda Aceh ke Aceh Tenggara untuk mendukung kinerja kepolisian melacak peredaran narkotika. (Foto: Ist)
JPU Kejari Bireuen menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti perkara pencabulan terhadap anak oleh kakek MR, dari Polres Bireuen, Jum’at (20/6). (Foto: Ist)
Ketua DPD Patriot Bela Nusantara (PBN) Aceh, Isa Alima
Wagub Aceh Fadhlullah menyerahkan permohonan pembangunan rumah para eks lombatan GAM dari Pemerintah Aceh ke Wamen Perkim Fahri Hamzah, di aula Rumah Dinas Wagub, Jum’at (20/6).
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) angkat bicara terkait ramainya kabar kapal induk Amerika Serikat USS Nimitz yang berlayar di sekitar perairan Aceh.
Komisi III DPR RI baru-baru ini menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum, Badan Pengawas Mahkamah Agung (Bawas MA), dan Koalisi Advokat Pemantau Peradilan.
Kami Tak Akan Bicara dengan Mitra Kejahatan Israel
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks