Prioritas Dirut Bank Aceh Muhammad Syah: Benahi Digitalisasi, Pembiayaan UMKM dan Bank Devisa
Begitu juga tentang BAS menuju Bank Devisa semua traksaksi ekspor impor akan dilayani terutama valas (valuta asing) dan ini untuk lebih maju lagi ke depan.
Perlu disadari, sumber daya alam Aceh cukup banyak batubara, minyak dan minyak sawit yang beberapa sektor ini cukup memberikan nilai tambah bagi daerah.
“Melihat kekayaan SDA yang melimpah dan ke depan Aceh akan disibukkan dengan aktivitas ekspor/impor, dengan demikian membutuhkan adanya Bank devisa.
Bank Aceh harus ambil peran demi kemajuan daerah,” lanjut Muhammad Syah.
Dirut Bank Aceh Muhammad Syah menyatakan, bank milik daerah itu akan menjadi bank devisa yang nantinya dapat melayani transaksi valuta asing guna mendukung pengembangan ekonomi.
“Saat ini prosesnya sedang terus kita lakukan dengan pihak terkait dan insya Allah tahun ini bisa segera menjadi bank devisa,” kata Muhammad Syah.
Bank devisa bertugas sebagai salah satu bank penerbit surat kredit untuk kegiatan ekspor dan impor dalam perdagangan internasional. Penerbitan surat kredit oleh bank devisa itu merupakan permintaan dari pengimpor.
Ia mengatakan, pihaknya bertekad terus mengembangkan Bank Aceh lebih maju dan berkembang lewat pengembangan produk dan layanan serta yang paling utama adalah digitalisasi. Sehingga kehadirannya bisa dinikmati langsung oleh seluruh masyarakat di Aceh.
Pihaknya siap bersinergi dan berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan termasuk awak media untuk mendukung kemajuan Bank Aceh yang tidak hanya menjadi bank daerah tapi mampu berkiprah tingkat nasional. (IA)