Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Program STARBAK Dinilai Sukses Berdayakan Buruh Tani dan Dongkrak Pendapatan

Ia menilai koperasi ini berperan penting dalam menjamin serapan hasil panen petani, namun tetap harus ditopang oleh kapasitas manajerial yang kuat, infrastruktur pendukung seperti gudang dan cold storage, serta kebijakan harga yang melindungi dari dominasi tengkulak.
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Ateng Sutisna

Sumedang, Infoaceh.net — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Ateng Sutisna, memberikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam menjalankan program Satu Hektar untuk Bertani Bangkit (STARBAK).

Menurutnya, program ini merupakan langkah strategis dan solutif dalam membangun ketahanan pangan sekaligus mengentaskan kemiskinan, khususnya di kalangan buruh tani.

“Program STARBAK ini menunjukkan bahwa pendekatan gotong royong dan pemberdayaan buruh tani bisa menjadi jalan keluar konkret dari berbagai masalah struktural di sektor pertanian,” ujar Ateng, yang juga anggota Komisi II DPR RI.

Diluncurkan pertama kali pada 2023, program STARBAK kini telah menjangkau 251 desa di seluruh Kabupaten Sumedang pada tahun 2024.

Sasaran utamanya adalah buruh tani miskin yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dengan skema pengelolaan satu hektare lahan oleh 10 buruh tani yang sebelumnya tidak memiliki lahan.

Dengan sistem tersebut, potensi pendapatan per buruh tani bisa meningkat signifikan, yakni hingga Rp3,8 juta per bulan.

Program STARBAK juga melibatkan sinergi lintas sektor, termasuk 2.510 mahasiswa dari 111 perguruan tinggi yang melakukan KKN Tematik Gotong Royong Membangun Desa.

Para petani didampingi oleh PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), Babinsa Kodim 0610, dan Babinkamtibmas Polres Sumedang, menjadikan program ini sebagai model kolaborasi multipihak.

Namun, Ateng mengingatkan pentingnya manajemen yang berkelanjutan dan adaptif terhadap tantangan ke depan.

“Satu hektare untuk sepuluh orang memang bermanfaat sebagai langkah awal, tetapi dalam jangka panjang harus ada ekspansi lahan dan peningkatan produktivitas agar dampaknya benar-benar terasa,” jelasnya.

Ateng juga menyoroti pentingnya Koperasi Merah Putih sebagai offtaker hasil pertanian program STARBAK.

Ia menilai koperasi ini berperan penting dalam menjamin serapan hasil panen petani, namun tetap harus ditopang oleh kapasitas manajerial yang kuat, infrastruktur pendukung seperti gudang dan cold storage, serta kebijakan harga yang melindungi dari dominasi tengkulak.

“Kami mendorong agar program STARBAK dan koperasi petani mendapat dukungan dari kebijakan nasional, termasuk dari sisi alokasi anggaran, pelatihan, akses modal, dan pembangunan infrastruktur pertanian modern,” pungkas Ateng.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

China Perintahkan Warganya Segera Tinggalkan Israel
Pesawat Saudi Airlines Bawa 442 Jemaah Haji Asal Jakarta Diancam Bom, Mendarat Darurat di Sumatera Utara
Presiden Prabowo Putuskan Aceh Pemilik Sah 4 Pulau yang Diklaim Sumut
10 Bisnis yang Cepat Menghasilkan Uang dengan Modal Kecil
Harga Fantastis Bros Irwan Mussry di Pernikahan Al Ghazali, Anne Avantie Sampai Grogi saat Menyematkannya
Selalu Lolos Percobaan Pembunuhan, Lengan Kanan Lumpuh
Fadjri SH, Pj. Ketua DPW Partai Aceh Kabupaten Bener Meriah
Bawa Duit 19 Koper! Jet Pribadi Lukas Enembe Hasil Korupsi Dana Operasional Papua Dibeli Cash
Persepsi Publik Apapun yang Didalilkan Jokowi adalah Bohong
Vietnam Hapus Pemerintahan Setingkat Kabupaten-Kota, Pecat 80.000 PNS
Eks Diplomat Inggris Khawatir Israel akan Lancarkan 'False Flag' Agar AS Terlibat Perang
Jamaah haji Aceh akan bergerak ke Madinah mulai Kamis, 19 Juni 2025. (Foto: Ist)
Gedung Kebakaran Hebat, Asap Membubung
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) asal Dapil Aceh, Irmawan
Kebijakan Tito Bikin Hubungan Aceh-Sumut Panas
Belanda Siap Investasi Rp5,3 Triliun di Indonesia, Fokus Infrastruktur dan Energi Hijau
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem saat menerima kunjungan silaturahmi Gubernur Sumut (Gubsu) Bobby Nasution, di Pendopo Gubernur Aceh, Rabu pagi (4/6/2025). (Foto: For Infoaceh.net)
Pemerintah Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mengekspor listrik ke Singapura, sebagai hasil dari kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Negeri Singa pada Senin, 16 Juni 2025.
Ilustrasi Emas Batangan.
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks