Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

PT PEMA Garap Proyek Karbon Raksasa, Potensi Ekonomi Tembus Rp3 Triliun per Tahun

"Kami ingin menjadikan hutan sebagai aset ekonomi tanpa harus menebang satu pohon pun. Ini tentang mengubah cara pandang kita terhadap hutan—bukan lagi hanya sebagai sumber kayu, tetapi sebagai penyimpan karbon bernilai tinggi," ujarnya.
PT PEMA Garap Proyek Karbon Raksasa, Potensi Ekonomi Tembus Rp3 Triliun per Tahun

Infoaceh.net, Banda AcehPT Pembangunan Aceh (PT PEMA) mengumumkan pengembangan proyek komersialisasi karbon berbasis restorasi alam sebagai langkah konkret dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau di Aceh.

Perusahaan milik daerah yang bergerak di sektor energi, industri, perdagangan, dan lingkungan ini menargetkan pemanfaatan lebih dari 100.000 hektare kawasan hutan dan lahan kritis di wilayah Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Timur sebagai sumber kredit karbon.

Proyek ini mengusung pendekatan nature-based solutions atau solusi berbasis alam—strategi yang diakui secara global dalam menanggulangi perubahan iklim. Konsep ini tidak hanya bertujuan melindungi dan memulihkan ekosistem, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Untuk mendukung pelaksanaannya, PT PEMA bekerja sama dengan Sagint, perusahaan teknologi lingkungan yang berbasis di Arab Saudi dan Amerika Serikat. Teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, data geospasial, dan uji biomassa di lapangan akan digunakan untuk validasi, pendaftaran, serta pemantauan cadangan karbon secara real-time, sesuai dengan standar measurement, reporting, and verification (MRV) internasional.

Direktur Komersial PT PEMA, Faisal Ilyas, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan upaya transformasi tata kelola hutan secara menyeluruh.

“Kami ingin menjadikan hutan sebagai aset ekonomi tanpa harus menebang satu pohon pun. Ini tentang mengubah cara pandang kita terhadap hutan—bukan lagi hanya sebagai sumber kayu, tetapi sebagai penyimpan karbon bernilai tinggi,” ujarnya.

PT PEMA kini tengah menyelesaikan pemetaan legal dan sosial kawasan potensial, termasuk hutan adat, hutan desa, hutan lindung, hingga lahan gambut. Setiap tahap proyek melibatkan akademisi, LSM, dan komunitas lokal untuk memastikan pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan asumsi konservatif bahwa satu hektare lahan mampu menyerap 10 ton CO₂ per tahun, proyek ini diperkirakan dapat menghasilkan lebih dari 1 juta ton karbon ekuivalen setiap tahun. Dengan harga pasar karbon saat ini antara 10 hingga 20 dolar AS per ton, potensi nilai ekonomi proyek ini bisa mencapai 100–200 juta dolar AS, atau sekitar Rp1,6 hingga Rp3,2 triliun per tahun.

Langkah PT PEMA ini meniru keberhasilan sejumlah negara seperti Brasil dan Kenya dalam proyek REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation). Di Brasil, proyek REDD+ di wilayah Amazon berhasil menjaga lebih dari 1 juta hektare hutan dan menghasilkan jutaan dolar dari pasar karbon sukarela. Sementara di Kenya, proyek Kasigau Corridor REDD+ memberikan dampak langsung bagi ribuan warga melalui konservasi, pendidikan, dan pembangunan komunitas.

Pemerintah Aceh menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif PT PEMA sebagai bagian dari upaya menghadapi krisis iklim dan menjadikan Aceh sebagai pemain strategis dalam industri karbon global yang terus berkembang.

Lainnya

Jenazah Juliana Pendaki Brasil Dibawa ke RS Bhayangkara usai Evakuasi
Anggota Komisi VIII DPR RI, Wardatul Asriah, saat menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dari Kementerian Sosial di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (25/6/2025).
Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKB, Muhammad Khozin
Pemain Real Madrid, Trent Alexander-Arnold
Fase grup Piala Dunia Antarklub 2025 resmi tuntas. Turnamen yang digelar FIFA di Amerika Serikat itu kini memasuki babak 16 besar, dimulai Sabtu malam (28/6/2025) waktu Indonesia.
Polisi Respons Anak Lansia Buta Huruf Tersangka Imbas Ulah Mafia Tanah
OTT KPK di Mandailing Natal Tangkap 6 Orang
Gempa Magnitudo
ilustrasi perumahan (dok: BP Tapera)
Direktorat Jenderal pajak (DJP)
Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan pengoperasian dan pembangunan proyek energi baru terbarukan (EBT) senilai Rp25 triliun yang tersebar di 15 provinsi.
Tanah wakaf Lapangan Blang Padang Banda Aceh. (Foto: Ist)
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae
Ilustrasi Tambang
Pulau Enggano Dapat Inpres, Tapi Eksekusinya Masih Abu-Abu?
ICTP 2025, Peserta Sepakat Bentuk Forum Inisiatif Transformasi Pesantren
ICW: 212 Kasus Korupsi di BUMN Rugikan Negara hingga Rp64 Triliun
Presiden RI Prabowo Subianto menyambut hangat kedatangan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (27/6/2025).
Wagub Aceh Fadhlullah menghadiri peletakan batu pertama pembangunan SMK Muhammadiyah Banda Aceh, Jum'at sore (27/6). (Foto: For Infoaceh.net)
Anggota Komisi VI DPR RI, Mulyadi
Enable Notifications OK No thanks