Realisasi Belanja APBN 2025 di Aceh Capai Rp10,7 Triliun, Pendapatan Baru 22,97%
Sementara itu, realisasi belanja APBD (konsolidasi) s/d 30 April 2025 sebesar Rp5,87 triliun (14,8%) yang didominasi belanja operasi senilai Rp4,95 triliun.
Realisasi belanja modal masih perlu menjadi perhatian karena baru mencapai Rp91,21 miliar.
Sementara itu, BPS baru saja merilis data pertumbuhan ekonomi triwulan I 2025 sebesar 4,59% (yoy). Angka ini di bawah angka nasional sebesar 4,85%.
Dari sisi produksi, lapangan usaha pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,02%.
Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (P-KP) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,99 persen.
Selain pertumbuhan ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka juga turun ke angka 5,5%. Namun, bila dilihat lebih detail, orang bekerja pada pekerjaan formal turun 1,12%. Kenaikan terjadi pada orang bekerja paruh waktu 4,33%.
Dalam hal inflasi, Aceh mengalami inflasi yoy sebesar 3,11% dan inflasi mtm sebesar 1,61%.
Meski masih berada pada sasaran inflasi, angka ini harus menjadi catatan untuk mengendalikan harga volatile food yang naik pada musim lebaran lalu.
Kemenkeu-Satu Aceh menyoroti dinamika distribusi program Makan Bergizi Gratis yang sudah berjalan di 22 kabupaten/kota dengan jumlah penerima lebih dari 100 ribu penerima dan juga menganalisis data mengenai koperasi di Aceh dalam konteks langkah dan kebijakan yang akan diambil dalam implementasi koperasi merah putih.
Peran Kanwil DJPb sebagai Regional Chief Economist memerlukan peningkatan kerja sama dengan stakeholders yang memahami kondisi perekonomian daerah baik dari praktisi maupun akademisi.
Kanwil DJPb terbuka untuk berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan di Aceh baik itu untuk kebutuhan data maupun kajian bersama demi sebesar-besarnyan kebermanfaatan bagi masyarakat Aceh.