Realisasi Pendapatan Negara di Aceh Rp 5,84 Triliun Hingga Oktober 2024
Untuk realisasi belanja APBD (konsolidasi) s/d 31 Oktober 2024 sebesar Rp 27,04 triliun (66,46%) yang didominasi belanja operasi senilai Rp 19,34 triliun, berkontribusi 74.28% terhadap jumlah belanja daerah.
Realisasi belanja modal masih perlu terus menjadi perhatian karena baru mencapai Rp 1,99 triliun atau 49,97%, meningkat 0,47 triliun dari bulan lalu.
Sementara itu, realisasi pendapatan APBD Provinsi Aceh s/d. 31 Oktober 2024 sebesar Rp 28,05 triliun (71,07%). Kontributor terbesar pendapatan APBD yaitu masih pada pendapatan dari dana transfer senilai Rp 23,35 triliun atau sebesar 83,38% dari jumlah pendapatan daerah secara keseluruhan.
Untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) sudah mencapai Rp 4,65 triliun (76,89%).
Badan Pusat Statistik telah mengeluarkan rilis pertumbuhan ekonomi triwulan III dan mencatat pertumbuhan ekonomi Aceh sebesar 5,17% yoy.
Angka ini menjadi angka laju pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di Sumatera setelah Sumatera Utara (5,20%), dan di atas rata-rata nasional 4,95%.
Angka ini didorong adanya penyelenggaraan PON XXI Aceh pada September 2024. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 18,95%.
Konsumsi rumah tangga tetap tumbuh 3,85% meskipun terjadi penurunan dibandingkan pertumbuhan di Triwulan II.
Dari sisi lapangan usaha, secara yoy laju pertumbuhan tertinggi yaitu pada Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi (58,69%), diikuti oleh Tranportasi dan Pergudangan (19,46%).