Infoaceh.net, SABANG – Untuk menghindari pembangunan yang sia-sia, pemerintah diharapkan membangun pasar dengan mempertimbangkan kebutuhan pedagang serta tren perdagangan yang berkembang.
Jika tidak, banyak bangunan berpotensi terbengkalai seperti yang terjadi saat ini.
Seorang pedagang di Sabang, Rizal Burhan, menilai pembangunan pasar oleh pemerintah sering kali tidak melibatkan aspirasi pedagang.
Akibatnya, lapak-lapak yang dibangun tidak sesuai kebutuhan dan kurang diminati.
“Lapaknya terlalu kecil, begitu juga kios-kiosnya. Bagaimana pedagang mau berjualan?” ujar Rizal Burhan, Sabtu, 8 Februari 2025.
Rizal menjelaskan pedagang sayur dan sembako tidak hanya menjual satu jenis barang, tetapi berbagai macam dagangan sesuai permintaan pembeli.
Namun, keterbatasan ruang membuat mereka kesulitan menata barang dagangan mereka.
“Kalau lapaknya kecil dan ada pembatas, ruang untuk menata dagangan jadi tidak cukup,” tambahnya.
Saat ini, terdapat tiga gedung pasar di Sabang, yaitu Pasar Souvenir, Pasar Pagi Gedung 1, dan Gedung 2 Pasar Pagi yang berada di Jalan Perdagangan.
Namun, kondisi Gedung 2 sangat memprihatinkan. Gedung yang dibangun dengan dana sekitar Rp 5 miliar pada tahun 2021 itu hingga kini belum dapat difungsikan sebagaimana mestinya.
Pedagang berharap pemerintah lebih memperhatikan kebutuhan mereka agar pembangunan pasar benar-benar bermanfaat dan tidak menjadi proyek mubazir. (ANDI ARMI)
